Berita Mancanegara Teraktual – Giliran Jepang Jadi Target ISIS

Otoritas Jepang memerintahkan adanya peningkatan pengamanan pada semua kedutaan mereka di dunia. Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan ancaman adanya baru yang dirilis oleh kelompok militan garis keras, ISIS. Pada sebuah edisi online terbaru majalah Dabiq, ISIS sempat menyorot misi diplomatik Jepang pada wilayah Indonesia, Malaysia serta Bosnia-Hercegovina untuk dijadikan target serangan kelompok radikal Sunni tersebut.

Yoshihide Suga, juru bicara pemerintah Jepang menyatakan pada wartawan yang ada di Tokyo bahwa penjagaan keamanan segera ditingkatkan pada nyaris 200 misi diplomatik Jepang yang tersebar di penjuru dunia. “Kami mengetahui masalah ancaman tersebut dan  dengan cara melakukan kerja sama dengan negara tuan rumah maka kami dapat meningkatkan pengamanan,” sambungnya sesuai yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada Jumat (11/9/2015).

Akan tetapi Suga enggan menjelaskan secara lebih rinci langkah apa saja yang akan diambil untuk menyikapi ancaman ISIS ini. Majalah Dabiq sendiri adalah majalah dalam bahasa Inggris yang jadi alat propaganda milik kelompok ISIS. Majalah dengan nama kota kecil yang ada Suriah, Dabiq, itu diterbitkan sejak tahun 2014 silam. Pada edisi terbaru majalah online tersebut, ISIS memberikan kata-kata bernada ancaman kepada 70 “negara dengan pasukan salib” serta “tentara-tentara murtad”.

“Misalnya apa yang mencegah seorang jihadis untuk menargetkan… komunitas yang ada di Dearborn, Michigan, Los Angeles, maupun New York City? Ataukah menargetkan misi diplomatik Panama yang ada di Jakarta, Doha maupun Dubai? Ataupun menyasar misi diplomatik Jepang pada Bosnia, Malaysia serta Indonesia? Ataukah menargetkan diplomat Saudi yang ada di Tirana, Albania, Sarajevo, Bosnia, serta Pristina, Kosovo?” disampaikan oleh ISIS yang juga dilansir oleh AFP.

Terkait dengan ancaman ISIS itu, melalui juru bicara Kedutaan Besar Jepang yang bertugas di Jakarta, Erika Nakano diketahui bahwa gedung Kedubes Jepang mempunyai penjagaan yang amat ketat. Bagaimanapun ia enggan untuk berkomentar banyak. “Kami masih baik-baik saja serta tetap menjalin hubungan baik bersama pihak kepolisian Jakarta – hanya itu yang dapat saya sampaikan,” katanya pada AFP.