Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Kuwait dan Qatar Ikut Desak Warganya Tinggalkan Libanon

2 min read

Dilaporkan bahwa pasca sejumlah negara Teluk meminta kepada warganya untuk bergegas dari Libanon, kini giliran Kuwait dan Qatar yang juga melakukan hal serupa. Menlu Qatar di hari Rabu (24/2) menyeru pada semua warga Qatar agar tak bepergian menuju Libanon, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita QNA. Dikutip pula dari Al Arabiya, Kemenlu dalam pernyataan resminya juga meminta kepada warga Qatar yang masih ada di Libanon agar segera meninggalkan negara tersebut “demi keselamatan.” Selain itu, warga juga diminta untuk menghubungi kedutaan besar Qatar yang ada di Beirut yang memfasilitasi serta membantu mereka meninggalkan Libanon.

Pihak kedutaan Kuwait di Beirut pun menyeru kepada warganya supaya berhati-hati di perjalanan itu serta selalu menghindari lokasi yang tak aman, seperti yang dilaporkan kantor berita KUNA. Kuwait mengimbau warganya agar menghubungi kedutaan untuk melakukan pengamanan. Kedutaan Kuwait pun mengingatkan warga yang hendak ke Libanon supaya mempertimbangkan lagi niatannya.

Langkah Qatar dan Kuwait tersebut dilakukan selang sehari usai Arab Saudi bersama Bahrain menjatuhkan peringatan serupa bagi warganya. Sedangkan pihak Uni Emirat Arab sudah memberlakukan larangan penuh pada warganya untuk pergi ke Libanon.

Sebelumnya, Arab Saudi membatalkan pemberian hibah bantuan US$3 miliar untuk militer Libanon guna berbelanja persenjataan dari Perancis. Tindakan ini diambil lantaran Libanon dianggap tak mendukung Saudi yang sedang berseteru dengan Iran. “Kerajaan Saudi melihat posisi Libanon yang bertentangan terhadap Arab, kawasan serta dunia internasional, di antara bayang-bayang Hizbullah Libanon yang masih mempengaruhi negara tersebut,” bunyi pernyataan Saudi di pekan yang lalu.

Al Arabiya melaporkan bahwa dalam pernyataan Senin (22/2), PM Libanon Tammam Salam menegaskan Beirut ada di pihak negara Arab. Salam menjelaskan bahwa memperbaiki hubungan Libanon dengan “saudaranya” dan “membersihkan noda” adalah hal yang sangat penting. Salam memimpin kabinet bersatu dimana koalisi Hizbullah serta kelompok Sunni ada di dalamnya. Ia pun mengatakan bahwa Libanon tetap akan mempertahankan kebijakan “pemisahan diri” sehubungan dengan konflik di kawasan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *