Berita Mancanegara – Buron Otak Bom Brussel Tertangkap

Sosok lelaki bermantel putih yang terekam dalam CCTV sesaat sebelum bom meledak pada lokasi Bandara Brussel tertangkap hidup-hidup serta segera dijerat dengan pasal terorisme. Media Belgia melaporkan bahwa nama lelaki tersebut adalah Faycal Cheffou dimana terekam di CCTV sedang berjalan beriringan dengan Ibrahim el-Bakraoui serta Najim Laacharoui. Pihak kepolisian menyebut Cheffou merupakan otak di aksi bom bandara serta stasiun bawah tanah yang menelan 31 korban jiwa dab melukai 300 lainnya.

Sebelum terlibat serta mengomando aksi teror, lelaki ini terkenal sebagai sosok yang sering membuat tayangan jurnalisme independen. Berdasar catatan, kakak Cheffou tewas ditembak polisi Belgia 10 tahun silam. Dalam laporan polisi, Cheffou merupakan satu dari 7 lelaki yang ditahan ketika penggerebekan hari Kamis 24 Maret yang lalu. Ia segera dijerat dengan pasal terorisme.

Walikota Brussel, Yvan Mayeur, menjelaskan untuk koran Le Soir, Cheffou sudah berulang kali ditahan lantaran sering menyusup ke kamp pengungsi serta menghasut para pencari suaka agar melakukan terorisme. “Ia berbahaya, pihak pengawas kamp sudah mengusir serta melarang dia untuk datang kembali ke lokasi itu,” terang Mayeur seperti yang dilansir The Guardian, Minggu (27/3/2016).

Cheffou sempat merekam videonya sendiri tahun 2014 menjelaskan kehidupan dari para pengungsi pada kamp-kamp pencari suaka yang ada di kota Steenokkerzeel, barat laut Brussel. Tayangan itu memuat kisah para pengungsi muslim sedang berpuasa Ramadan namun tak diberikan makanan guna berbuka puasa. Rekaman tersebut ia unggah ke situs video menggunakan akun ‘The Oppresed’. Pada rekaman tersebut, ia mengatakan bahwa hak dasar manusia sudah dilanggar, muslim Belgia harus bertindak.

Sementara laporan dari media lainnya mengatakan bahwa di tahun 2005 silam, Cheffou merupakan seorang presenter di stasiun radio, Contact-Inter, stasiun radio khusus bagi komunitas Afrika Utara di negara Belgia. Surat kabar La Capitale tahun 2002 juga melaporkan bahwa kakak Cheffou, Karim, tewas tertembak oleh polisi Schaerbeek saat polisi hendak menangkap Karim. Ia ditahan dengan tuduhan aksi pencurian. Ketika polisi menggerebek rumahnya, ditemukan senjata Kalashnikov serta sebuah penuh granat.