Berita Kriminalitas – Bocah Tewas Dalam Kardus Korban Kekerasan Seksual
2 min read
Pihak penyidik Polda Metro Jaya memiliki dugaan kuat bahwa bocah perempuan dengan inisial F yang didapati sudah tak bernyawa dalam kardus, tewas lantaran cekikan di bagian leher. Selain itu, korban juga diduga menjadi korban kekerasan seksual. “Dugaan terhadap kematian korban lantaran cekikan di leher,” terang Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Jakarta, pada Minggu (4/10/2015).
Berdasar asil otopsi tim forensik pimpinan Dr Haris dari RS Soekanto Polri Kramatjati hari Sabtu waktu dini hari, lanjut Krishna, tim dokter mendapati adanya bekas kekerasan oleh benda tumpul di bagian leher serta mulut korban F (Fauziah). Selain itu, korban juga diketahui meninggal 8 – 12 jam usai makan atau sekitaran jam 10.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB hari Jumat 3 Oktober yang lalu.
Dokter juga mengetahui adanya tanda kekerasan seksual semisal lubang anus serta kemaluan korban dengan kondisi rusak, dan ada cairan sperma serta kotoran yang sudah dikirim ke pihak bagian DNA (Deoxyribose-Nucleic Acid) guna pemeriksaan secara lebih lanjut. Sayangnya, tim dokter tak dapat mengambil cairan yang ada di dalam anus korban lantaran ada cukup banyak kotoran.
Sebelumnya diberitakan bahwa jasad bocah perempuan dengan keadaan posisi tertelungkup ditemukan dalam sebuah kardus, di Kampung Belakang Jl Sahabat RT06/05 Kel. Kamal, Kec. Kalideres Jakarta Barat, di hari Jumat sekitaran pukul 22.30 WIB. Kuat dugaan pelaku memang sengaja membuang jenazah korban pada lokasi yang memang berbatasan langsung dengan Jl Tol Sedyatmo lantaran cukup jauh dari keramaian. Jasad F ditemukan 4 remaja yang kebetulan melintas.
Korban ditemukan mengeluarkan darah dari mulut, dengan tangan yang diikat dengan lakban, sudah tanpa pakaian serta kardus diikat dari luar. Diduga korban diperkosa sebelum dibunuh sebab ada bercak darah di kemaluan korban. Penyidik sudah meminta keterangan dari beberapa saksi termasuk Asep Saepuloh serta Ida Fitriyani, orangtua korban. F adalah siswi di SDN 05 Pagi Rawa Lele, yang menghilang di Jumat 2 Oktober 2015 siang usai pulang sekolah.
