Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Wartawan AS Pasrah Dipenggal ISIS Demi Ungkap Penderitaan Suriah

2 min read

Diberitakan bahwa sosok Ibunda dari seorang wartawan asal Amerika Serikat yang bernama James Foley yang dinyatakan telah dieksekusi mati oleh pihak Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), sempat mengomentari seputar insiden tragis yang telah menimpa kepada putranya tersebut. Sang ibunda menyebutkan bahwa Foley rela menyerahkan nyawanya hanya demi mengungkap kepada kita tentang penderitaan yang dirasakan oleh rakyat Suriah. “Foley adalah anak, saudara, jurnalis serta sosok yang sangat luar biasa,” kata ibunda James Foley, Diane Foley pada pernyataannya yang kemudian diunggah pada situs dari keluarga Foley, seperti yang dilansir oleh pihak Reuters, pada hari Rabu (20/8/2014).

James Foley sendiri adalah kontributor video pada media asal Prancis, Agence France-Presse (AFP) juga kepada GlobalPost serta beberapa media yang lain. Ia diculik saat tengah bertugas pada wilayah Suriah November 2012 yang lalu. Kelompok militan ISIS mengunggah video yang berjudul “A Message to America” dan menunjukkan adegan eksekusi mati terhadap Foley. Pada sebuah video yang berdurasi 5 menit tersebut, ISIS mengatakan bahwa, Foley dieksekusi sebab Barack Obama, Presiden AS perintahkan serangan udara kepada ISIS pada wilayah Irak utara.

Militan ISIS juga menyebut bahwa eksekusi mati terhadap Foley ini adalah balasan dari serangan udara pihak militer AS. Selain itu, mereka juga mengancam hendak membunuh seorang wartawan AS yang lain, yaitu Steven Sotloff, ditunjukkan dalam keadaan masih hidup pada rilisan video itu. Menurut pihak ISIS, pada video itu, nyawa Sotloff tersebut tergantung kepada keputusan Presiden Barack Obama. Pihak ISIS mendesak agar Obama bersedia hentikan langkah militer AS kepada pihak ISIS yang ada di Irak.

“Kami minta pada para penculik agar mengampuni nyawa para sandera yang lain. Seperti halnya Jim (panggilan dari James), mereka tak bersalah. Dan mereka juga sama sekali tak mempunyai kendali terhadap kebijakan pemerintah AS yang ada di Irak, Suriah dan di manapun di belahan dunia ini,” kata Diane Foley. “Kami merasa amat bangga terhadap anak kami, Jim. Ia mau berikan nyawanya demi menunjukkan pada dunia, bagaimana sebenarnya penderitaan dari rakyat Suriah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *