Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Warga Amirli Melawan Meski Dikepung ISIS

2 min read

Ketika Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sedang sibuk menyerang bagian utara Irak di bulan Juni yang lalu, sejumlah ratusan ribu warga lebih memilih untuk meninggalkan kampung halaman demi menghindari aksi kebrutalan kelompok ISIS tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan warga etnis dari minoritas Turkmen yang merupakanpemeluk Syiah dan menghuni kota Amirli yang memilih untuk tetap tinggal pada kota mereka serta bersiap menghadapi gempuran pasukan ISIS  yang sudah mengepung kota tersebut.

Warga di kota yang mana sebagian besar dari penduduknya merupakan petani gandum tersebut memilih untuk mengangkat senjata, berupaya menggali parit serta menempatkan sejumlah orang dengan senjata pada bagian atap rumah-rumah. Dan yang luar biasanya adalah, hingga kini mereka masih sanggup membuat pasukan ISIS tetap tertahan di luar wilayah kota yang berpenduduk 15.000 orang tersebut.

Akan tetapi, beberapa diantara para penduduk kota tersebut menyatakan bahwa mereka kini sudah mulai kehabisan bahan makanan serta air bersih walaupun pihak angkatan darat Irak memberikan bantuan dengan jalur udara. Usai lebih dari 6 pekan lamanya bertahan di kepungan ISIS, warga dari kota Amirli sudah tidak tahu hingga berapa lama lagi kota tersebut dapat bertahan. “Kami sudah kerahkan segala upaya kami, seluruh kekuatan kami demi melindungi kota ini serta melindungi rumah-rumah kami. Tidak ada jalan lain. Dan jika memang kami harus mati di sini, maka kamipun akan tetap menerimanya,” tegas Nihad al-Bayati, salah seorang insinyur perminyakan dimana saat ini ikut bertempur memerangi ISIS pada pinggiran Amarli.

Tidap 3 hari sekali, Nihad pulang demi menengok keluarganya. Ia juga harus lewati jalan tikus supaya tetap terhindar oleh pengeboman serta para penembak jitu ISIS. Nihad pun juga mewaspadai sejumlah pos-pos penjagaan kelompok ISIS yang selalu mengawasi tiap gerak-gerik warga. Pada kota tersebut, keluarga Nihad dimana terdiri dari 17 perempuan serta anak-anak, tinggal dalam sebuah kamar. Tanpa ada listrik pada tempat tersebut juga makanan bahkan minuman yang terbatas pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *