Berita internasional – Ukraina Adakan Pilpres Ditengah Konflik

Dari kancah internasional diberitakan bahwa Ukraina sedianya akan menempuh hari yang paling penting serta bersejarah bagi negara tersebut. Pada hari ini, diketahui bahwa Ukraina sedang mengadakan gelaran pemilihan presiden. Namun pemilihan ini dilaksanakan di tengah-tengah pecahnya aksi pemberontakan yang telah dilakukan oleh kelompok separatis yang mendukung pihak Rusia pada wilayah bagian Ukraina timur.

Arseniy Yatsenyuk, Perdana Menteri Ukraina telah menyeru agar orang-orang bersedia ‘mempertahankan Ukraina’. Seperti yang diketahui bahwa Ukraina kini tengah berada pada keadaan kritis sehubungan dengan terjadinya perpecahan melawan separatis pro-Rusia. “Gelaran Pemilu ini akan jadi ekspresi keinginan dari rakyat Ukraina yang berada pada wilayah timur, barat, utara serta selatan,” terang Yatsenyuk seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, hari Minggu (25/5/2014).

Akan tetapi, dari sisi lain, pihak pemberontak juga memberikan peringatan bahwa pihaknya akan menghalangi diadakannya pemungutan suara dari benteng pertahanan mereka yang berada pada jantung industri yang terletak pada perbatasan dengan wilayah Rusia. “Dan jika perlu, kami akan memakai kekerasan kembali,” seru pemimpin dari separatis asal Donetsk, Denis Pushilin. Meski begitu, pemilihan ini harus tetap dilaksanakan mengingat pentingnya sosok pemimpin bagi negara yang tengah dilanda perpecahan ini.

Otoritas dari pemilu setempat juga telah menyebutkan bahwa mereka hanya akan mengadakan 2 saja dari sejumlah 12 komisi yang akan bertanggungjawab untuk tabulasi suara pada provinsi separatis Lugansk. Bagaimanapun juga, hal tersebut menjadi langkah yang amat penting sehubungan dengan konfrontasi terhadap mantan pemimpinnya di Moskow, sekaligus yang juga merupakan presiden dari Rusia, Vladimir Putin. Di hari Jumat (23/5) lalu, Putin telah menyatakan pihaknya akan menghormati apapun hasil dari pemilu tersebut.

Pada gelaran pemilihan presiden ini, sang miliarder, Petro Poroshenko digadang-gadang menjadi calon presiden terfavorit yang diprediksi akan memenangkan hasil pemilihan tersebut. Diketahui, dia akan bersaing ketat melawan seorang mantan perdana menteri yang bernama Yulia Tymoshenko. Akan tetapi, berdasarkan hasil dari beberapa polling memperlihatkan bahwa kemungkinan akan terjadinya pemilihan pada putaran yang kedua yang mungkin digelar di bulan Juni nanti.