Berita Internasional Terhangat – Ledakan Pabrik Lagi, Standar Keamanan China Diragukan

Sebuah ledakan besar kembali terjadi pada lokasi sebuah pabrik kimia yang ada di China timur yang menewaskan 1 orang serta melukai 9 orang lainnya seperti yang dilaporkan kantor berita Xinhua yang dikutip oleh Reuters, pada Sabtu (22/8). Jilatan api dalam ledakan yang terjadi saat Sabtu malam di area Huantai, Prov. Timur Shandong, tersebut baru dapat dipadamkan berselang 5 jam kemudian. Pemerintah setempat menerangkan tak ada kontaminasi menyebar.

Insiden tersebut lantas memicu beragam keraguan terkait standar keamanan yang berlaku pada negeri Tirai Bambu tersebut, pasalnya kecelakaan industri seirng terjadi dalam 3 dekade ketika pertumbuhan ekonomi mereka menjadi sangat cepat. Pada 2 pekan yang lalu, 2 ledakan dahsyat yang memusnahkan gudang untuk penyimpanan bahan kimia pada kawasan Timur Laut China, yaitu Tianjin. Bahkan ledakan ini belum selesai sepenuhnya diusut.

Media lokal melaporkan bahwa ledakan Tianjin tersebut memicu jendela yang ada di area desa sekitar menjadi hancur. Hingga radius 2 kilometer dari titik ledakan, warga merasakan seperti ada gempa kecil. Ada 150 pemadam kebakaran serta 20 mobil pemadam diterjunkan ke lokasi. Ledakan ini menghancurkan pabrik milik Runxing Chemical, yang merupakan anak dari perusahaan Runxing Group seperti yang dilaporkan Xinhua.

Ledakan Tianjin tersebut menewaskan sejumlah 121 orang, dimana 67 diantaranya merupakan petugas pemadam kebakaran. Hingga lebih dari 700 warga terluka serta ribuan lainnya terpaksa dievakuasi sebab berisiko terpapar bahan kimia berbahaya yang disimpan di gudang tersebut lalu berhamburan ke langit oleh ledakan dahsyat tersebut.

Dalam hal ini pihak Kementerian Keamanan Publik serta Kepolisian China menytakan pada sebuah pernyataan yang pada situs resmi dimana penyelidikan terhadap ledakan Tianjin tetap dilakukan serta memerlukan waktu lebih lama hingga akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan. Di lain sisi, amarah dari publik kepada pemerintah China juga meningkat di kawasan Tianjin. Warga yang hidup di kawasan dekat ledakan tersebut yakin bahwa pemerintah memang sengaja tak menghukum perusahaan pemilik gudang itu, yakni Tianjin Dongjiang Ruihai International Logistics.