Berita Internasional – Serang Korut Dari Dalam, Korsel Siapkan Spartan 3000

Pemerintah Korea Selatan membuat suatu pasukan elite dimana terdiri atas  3.000 personil marinir guna menyerang wilayah Korea Utara dalam. Pasukan khusus tersebut dibentuk pasca adanya peningkatan pertahanan Korut pada wilayah laut serta ancaman yang diucapkan Kim Jong-un untuk Korsel. Seperti yang diberitakan oleh Yonhap News mengutip pernyataan dari pejabat Korsel, Minggu (20/3), bahwa pasukan khusus yang diberi nama “Spartan 3.000” tersebut sanggup diturunkan pada tiap Semenanjung Korea hanya dalam tempo 24 jam.

Selain itu, Spartan juga sempat melakoni latihan bersama dengan pasukan AS yang diikuti pula oleh 300 ribu pasukan di awal bulan lalu. Peran utama dari pasukan Spartan tersebut yaitu guna menyerang “fasilitas militer utama” milik Korut. Pasukan tersebut juga dapat dikerahkan guna membantu menangani bencana alam. “Dahulu, pasukan batalion memerlukan waktu hingga 24 jam untuk mencapai di area Semenanjung Korea, sedangkan pasukan resimen mem membutuhkan waktu 48 jam,” sebut pejabat militer Korut pada Yonhap News. “Lebih jauh, unit baru ini juga sanggup beroperasi selama 24 jam, bahkan untuk tingkat resimen” tambahnya.

Pasukan Khusus Spartan 3.000 ini dibentuk pasca latihan laut militer Korut. Pada sesi latihan yang diawasi langsung oleh Kim Jong-un tersebut, Korut menggunakan skenario pertahanan laut dari gempuran Korsel. Kantor berita Korut, KCNA, memberitakan bahwa latihan kali ini guna membuktikan bahwa Korut ” sanggup membunuh tentara Korsel serta AS tanpa ampun setiap kali mencoba menyentuh daratan.” Kim saat latihan tersebut memberikan perintahvsecara langsung guna “mengubur semua musuh yang mendekati pesisir di laut.”

Hubungan diantara kedua negara itu menjadi semakin tegang utamanya pasca Korut dituduh melakukan provokasi militer serta uji nuklir. Di hari Jumat yang lalu, Korut menembakkan 2 rudal balistik jarak-menengah ke lautan, selang berapa hari pasca Kim mengistruksikan uji coba nuklir. Korut dengan Korsel memang masih dalam status perang karena Perang Korea berhenti dengan kesepakatan gencatan senjata tahun 1953, dan bukan perjanjian  damai.