Berita Internasional – Sanksi Baru PBB Tak Mempan Redam Korut

Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un menginstruksikan agar hulu ledak nuklir mereka dalam kondisi siap siaga setiap saat ketika dibutuhkan. Menurutnya, hal ini sangat diperlukan demi merespons serangan Amerika Serikat yang bisa datang tanpa ada peringatan. Seperti yang diberitakan oleh media resmi Korut, KCNA, Jumat (4/3), perintah ini diucapkan Kim saat menanggapi penjatuhan sanksi terbaru pada negaranya pasca peluncuran roket serta uji nuklir terbaru Korut.

“Di bawah kondisi yang berat saat ini atas imperialis AS yang memanfaatkan pengaruh militernya dengan cara yang tidak baik serta tekanan oleh negara serta masyarakat lainnya yang akan memulai perang serta malapetaka, maka satu-satunya cara bagi kita demi melindungi kedaulatan serta hak hidup ialah dengan cara memperkuat kualitas serta kuantitas tenaga nuklir juga membuat keseimbangan kekuatan,” ujar Kim.

Selain itu, KCNA mengonfirmasi terkait peluncuran “proyektil jarak pendek” sehari sebelumnya yang dilaporkan kepala staf militer Korea Selatan. Langkah Korut tersebut dilakukan hanya selang berapa jam pasca Dewan Keamanan PBB menyatakan pemberian sanksi baru yang lebih berat lagi untuk negara terisolir pimpinan Kim Jong Un tersebut. Beberapa aksi agresif Korut ini juga menjadikan militer Korsel berada pada kondisi siaga.

Untuk membalas Korut, Korsel juga menghentikan kegiatan di kawasan industri Kaesong yang tercatat dikelola oleh kedua negara. Kemenhan Korsel saat ini sedang menentukan tentang proyektil yang ditembakkan jam 10 pagi waktu Korea dari pantai timur Korut adalah rudal jarak pendek ataukah peralatan artileri.

Sebelumnya di pekan ini DK PBB memberlakukan sanksi pada Korut atas pelanggaran atas sanksi sebelumnya yaitu mengelar uji coba nuklir serta roket. Korut beralasan roket tersebut guna meluncurkan satelit. Resolusi PBB terkait sanksi Korut ini bertujuan demi melumpuhkan kemampuan ekonomi negara tersebut untuk menunjang program nuklir serta rudal balistik. Perundingan sanksi tersebut disampaikan pasca Korut menyatakan sukses melakukan uji coba bom hidrogen di bulan Januari yang lalu, yang sekaligus menjadi uji nuklir keempat dari negara tersebut.