Berita Internasional – Rusia Ajukan Syarat Untuk Gencatan Bersama Ukraina

Petro Poroshenko, Presiden Ukraina pada hari Rabu (4/9/2014) lalu mengumumkan terkait adanya rencana untuk gencatan senjata yang mana bertujuan untuk hentikan konflik lima bulan pada wilayah timur dari negaranya tersebut yang segera ditandatangani di hari Jumat (5/9/2014). Namun ternyata pihak Rusia pun mengajukan beberapa syarat terlebih dahulu guna setujui gencatan tersebut. Dalam jeda pertemuan puncak dari NATO, mayoritas komentar Poroshenko merupakan masalah yang terjadi pada perbatasan Rusia. Ia lanjutkan komentar terkait pembicaraan masalah cetak biru dari perdamaian wilayah itu bersama Vladimir Putin, Presiden Rusia.

Putin sendiri usai nyatakan Rusia bukanlah pihak terlibat dalam konflik tersebut kemudian menguraikan beberapa langkah yang digambarkan sebagai sebuah rencana demi akhiri pertumpahan darah tersebut. Akan tetapi, Poroshenko pun tak mengungkap rincian rencana dalam pertemuan yang diadakan di Minsk, hari Jumat. Pertemuan ini melibatkan adanya perwakilan Kiev, Moskwa, juga pihak milisi yang pro-Rusia pada Ukraina, serta OSCE yang merupakan badan gabungan Eropa.

Berikut merupakan syarat yang dijelaskan Putin pada komentarnya dalam pertemuan puncak NATO itu:

– Menghentikan operasi militer baik itu tentara pemerintah, juga unit bersenjata yang lain, serta dari milisi di Donetsk dan Lugansk.

-Penarikan angkatan bersenjata Ukraina sampai radius yang tidak memungkinkan dapat terjadi penembakan artileri atau roket.

-Dimungkinkan adanya pemantauan penuh dari kalangan internasional guna memastikan adanya gencatan senjata serta pemantauan keadaan pada zona aman yang akan disepakati pada gencatan senjata.

-Pelarangan pemakaian segala macam pesawat militer demi urusan warga sipil serta pada kawasan berpenduduk dalam zona konflik.

-Mengatur adanya pertukaran mereka yang telah ditahan secara paksa, dengan menyeluruh serta tanpa ada syarat.

-Pembukaan koridor bagi kemanusiaan para pengungsi serta kargo kemanusiaan menuju kota-kota serta wilayah berpenduduk yang ada di Donbass.

-Memungkinkannya akan kedatangan dari tim menuju pemukiman yang telah rusak pada wilayah Donbass demi membangun kembali sejumlah sarana serta prasarana sosial yang sekaligus akan membantu persiapan wilayah itu dalam menghadapi datangnya musim dingin.