Berita Internasional –Rilisan 45 Data Satelit Pencarian MH370 Oleh Malaysia

Pihak pemerintah Malaysia, pada Selasa (27/5/2014), telah merilis sedikitnya 45 halaman dari data mentah oleh satelit yang telah dipakai guna melacak jejak keberadaan dari pesawat yang mempunyai kode penerbangan yaitu MAS MH370 yang merupakan milik dari Malaysia Airlines yang dilaporkan menghilang semenjak 8 Maret 2014 silam. Sudah lebih dari 3 bulan dinyatakan menghilang, badan pesawat pabrikan Boeing dengan jenis 777-200ER tersebut masih belum kunjung diketahui dimana keberadaannya.

Tidak ada jejak yang berhasil terlacak, kemudian memunculkan bermacam spekulasi terkait nasib dari pesawat itu. Satu tim yang melakukan investigasi internasional dan dipimpin oleh pihak Malaysia memberikan sebuah kesimpulan dimana pesawat tersebut melakukan penerbangan ke arah selatan usai terakhir kali nampak pada radar militer milik Malaysia. Diketahui bahwa komunikasi terakhir ini sempat terlacak hanya 90 menit saja usai pesawat lepas landas.

Berangkat dari asumsi inilah, pesawat itu kemudian berakhir pada Samudra Hindia di bagian barat dari Australia. Penentuan dari lokasi memakai perhitungan yang kompleks, serta melibatkan adanya komunikasi data diantara satelit serta pesawat. Sejumlah anggota dari keluarga korban meminta agar Pemerintah Malaysia mau menyerahkan data mentah dari satelit ini supaya ada ahli independent yang ikut meninjaunya. Sejumlah ahli fisika, matematika dan teknologi satelit, menyatakan sudah melakukan verifikasi atas kesimpulan yang dibuat oleh tim penyidik.

The Associated Press pun juga sudah meminta agar para ahli memeriksa data teknis dari satelit serta penerbangan MH370 untuk pihak keluarga serta media. Pada pekan yang lalu, ada 3 orang pakar yang mengatakan bahwa data mentah yang akan dirilis pada hari Selasa ini diharap akan mampu menjawab sejumlah pertanyaan yang tetap menghantui sampai sekarang, meski begitu mereka juga memperingatkan ketidakpastian juga masih tetap ada.

Pesawat ini diketahui hilang saat melakukan penerbangan Kuala Lumpur ke Beijing, diantara Malaysia dengan Vietnam. Dalam pesawat ini terdapat 239 penumpang beserta awaknya. Selama upaya pencariannya, berbagai pernyataan serta klaim penemuan dibantah serta hingga kini masih belum ada jejak nyata satu pun yang berhasil ditemukan.