Berita Internasional – Rencana Serangan AS Pada Suriah Dikecam Rusia

Pihak pemerintah Rusia, pada Jumat (12/9/2014), memberikan kecaman terhadap rencana Amerika Serikat memakai serangan udara guna memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berkuasa di Suriah. Pihak Moskwa menganggap bahwa serangan udara pihak AS kepada Suriah sebagai sebuah bentuk agresi militer apabila dilakukan tanpa adanya mandat dari pihak PBB. “Presiden AS sendiri juga sudah berbicara terkait kemungkinan penggunaan serangan udara atas posisi ISIS Suriah tanpa ada persetujuan dari pemerintahan sah,” terang Alexander Lukashevich, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Langkah kali ini, tanpa ada restu dari Dewan Keamanan PBB, merupakan sebuah tindak agresi, suatu pelanggaran berat kepada Undang-Undang Internasional,” lanjut Lukashevich. Kemudian, melalui akun Twitter-nya, pihak Kemenlu Rusia juga mengatakan bahwa suatu operasi militer terhadap suatu negara wajib mendapat izin dari Dewan Keamanan PBB supaya menjadi sah dalam hukum internasional. Yang menjadi masalah adalah Rusia yang merupakan sekutu dari Suriah, menjadi satu negara  yang mempunyai hak veto dalam DK PBB. Diketahui bahwa selama ini, Kremlin senantiasa menjadi batu sandungan tahun lalu saat Amerika Serikat hendak menyerang Suriah saat rezim Bashar al-Assad dilaporkan memakai senjata kimia pada perang saudara di Suriah.

Pihak Damaskus pun juga memperingatkan kepada Washington supaya tak lakukan serangan udara pada kawasan Suriah. “Tiap tindakan yang tanpa ada persetujuan dari pemerintah Suriah pasti kami anggap menjadi serangan kepada Suriah,” tegas Ali Haider, selaku Menteri Rekonsiliasi Suriah. Di sisi lain, Barack Obama, Presiden AS juga menegaskan bahwa tak akan pernah menjalin kerja sama bersama pemerintahan Bashar al-Assad, sebab pihak pemerintahan Assad saat ini sudah tidak mendapatkan dari legitimasi rakyatnya, hal tersebut dikarenakan oleh segala “kejahatan” yang telah mereka lakukan dalam kurun perang saudara yang telah terjadi hingga lebih dari tiga tahun tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa pihak AS telah mengambilkeputusan untuk memerangi ISIS yang ada di Suriah dengan melakukan serangan udara, sementara untuk wilayah Irak dengan mengirimkan ratusan orang pasukan guna membantu pihak militer lokal memerangi ISIS.