Berita Internasional – Reaksi Internasional Atas Aksi Bengis ISIS

Dari jagad internasional diberitakan Eropa serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan reaksi yang cukup keras terhadap aksi pemenggalan kepada seorang wartawan dari Amerika Serikat yang bernama James Foley, seperti yang ditayangakan dalam sebuah video yang diupload oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di hari Selasa (19/8/2014) yang lalu. Pihak Perancis ingin agar anggota dari Dewan Keamanan PBB serta sejumlah negara yang ada di kawasan Timur Tengah segera melakukan koordinasi guna menyikapi keberadaan ISIS. Francois Hollande, Presiden Perancis, menyerukan tentang dimulainya agenda konferensi internasional demi membahas upaya untuk mengatasi ISIS tersebut.

Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB diketahui pula telah mengutuk kerasa terhadap pembunuhan atas Foley tersebut. Dia juga menyebutkan bahwa pemenggalan tersebut sebagai aksi pembunuhan yang keji sekaligus menegaskan aksi teror ISIS. Hoshiyar Zebari, Menteri Luar Negeri Irak dilaporkan juga mendesak kepada kalangan internasional guna mendukung negaranya dalam melawan ISIS. Sementara pihak Jerman juga Italia mengatakan kesiapannya dalam mengirimkan senjata guna mendukung militer Irak memerangi ISIS.

Kesediaan pihak Jerman untuk mengirimkan senjata menuju daerah konflik ini adalah kejadian langka pertama usai terjadinya Perang Dunia II. Selama ini diketahui bahwa Jerman memang cenderung untuk menghindari keterlibatan secara langsung pada konflik militer usai Perang Dunia II. Video yang telah diunggah ISIS tersebut memperlihatkan proses eksekusi pemenggalan Foley (40), juga termasuk pesan menggunakan bahasa Inggris dalam logat London oleh anggota ISIS juga pesan secara tertulis dibacakan oleh Foley saat itu.

Foley menghilang di Suriah di 22 November 2012 silam. Sebelumnya ia juga mengalami penculikan di Libya namun kemudian berhasil dibebaskan. Pihak analis intelijen Amerika Serikat juga memastikan bahwa video pemenggalan Foley tersebut asli. Pada video ini nampak wartawan lain dari Amerika, Steven Sotloff. Pihak ISIS menyatakan bahwa pada video pemenggalan tersebut, hidup Sotloff tergantung pada kebijakan Amerika sehubungan dengan ISIS ataupun terhadap situasi Irak dan Suriah. Video tersebut diunggah usai AS melakukan serangan udara kembali pada wilayah Irak di awal bulan ini pertama kalinya semenjak akhir pendudukan 2011 silam.