Berita Internasional – Prostitusi Murah, Dampak Krisis Yunani

Krisis yang berkecamuk di Yunani masih belum berakhir. Sebuah studi dilakukan dan menjelaskan kenyataan tragis akibat dari kemerosotan ekonomi di Negri Para Dewa tersebut. Studi oleh Panteion University, Athena tersebut memadukan serta menelaah hingga lebih dari 17.000 data pekerja seks komersial yang ada di Yunani. Berdasar data itu, diketahui para perempuan Yunani saat ini mendominasi aktifitas prostitusi di negara itu hingga 80 persen, menyaingi PSK asal Eropa Timur.

Malah, yang lebih memprihatinkan, prostitusi Yunani kini menjadi yang termurah di penjuru Eropa. “Beberapa perempuan sampai rela melakoninya hanya demi uang setara harga pai keju ataupun sandwich, sebab mereka lapar serta butuh makanan,” terang Gregory Laxos, seorang dosen sosiologi asal Panteion University, yang dikutip Washington Post, pada Sabtu (27/11/2015). “Sementara sisanya untuk membayar pajak, mencukupi kebutuhan mendadak, atau sekedar membeli narkoba,” ujar Laxos, yang sudah menjalankan penelitian itu 3 tahun lamanya.

Ketika krisis ekonomi melanda Yunani, ‘jasa’ prostitusi masih berada di kisaran harga 50 euro setara Rp 728 ribu. “Saat ini nilai itu sudah jatuh sampai 2 euro saja atau setara Rp 29 ribu sekali sesi pendek. Meningkatnya jumlah layanan prostitusi dari wanita Yunani terjadi pasca krisis mencengkeram negara itu. Laxos melanjutkan bahwa studinya juga membuktikan bahwa jumlah wanita muda putus asa dan terpaksa menjadi PSK murah diduga semakin meningkat. “Tidak ada indikasi bahwa jumlah ini bisa berkurang,” ujar dia. “Justru sebaliknya, semakin meningkat secara konsisten.

Laporan itu juga menambahkan bahwa harga prostitusi global menjadi anjlok, seiring layanan internet yang banyak menyediakan konten seksual. Contoh di Eropa, awalnya rata-rata harga tiap jam ada di kisaran 180 euro, saat ini menjadi semakin murah. Setidaknya ada 18.500 PSK menjajakan diri di jalananYunani. Studi ini dilaporkan menyusul adanya seorang ibu yang menjual anak gadisnya yang masih 12 tahun sebagai PSK. Ulah wanita ini membuat publik Yunani geram hingga menjulukinya sebagai Monster Mom. Publik menuntut agar aparat berwenang lebih tegas menindak perilaku semacam ini.