Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Pengungsi Suriah Hadapi Masalah Perbudakan

2 min read

Lembaga antiperbudakan Freedom Fund merilis laporan yang menyatakan bahwa makin banyak anak-anak keluarga pengungsi Suriah di wilayah Libanon yang dipaksa bekerja dengan upah minim bahkan tak dibayar. Banyak pengungsi yang hidup dalam keadaan berbahaya. Pada laporan Freedom Fund yang rilis Selasa (12/4) itu juga disebutkan bahwa setidaknya sejuta warga Suriah kabur ke Libanon, atau seperempat dari total populasi negara tersebut.

Mayoritas pengungsi tak mempunyai hak hukum guna bekerja, atau terpaksa menempuh bermacam cara demi bisa beli makanan, bayar sewa tempat tinggal atau mendapat layanan kesehatan. Dalam laporan itu, sejumlah pengusaha Libanon juga mau saja mempekerjakan anak-anak pengungsi lantaran upah yang lebih murah daripada upah para pekerja dewasa.

Laporan yang terhimpun dari sejumlah wawancara bersama pejabat lokal, pengungsi, lembaga internasional serta LSM setempat ini mengungkap bahwa banyak pula pengungsi dewasa yang dimanfaatkan pula sebagai pekerja paksa serta rentan akan eksploitasi seksual. “Temuan kami memperlihatkan bahwa (perbudakan) jadi hal yang makin umum saat para pengungsi semakin frustasi. Bahkan dari 2 orang yang sempat diwawancarai menyatakan bahwa praktik perbudakan ini sudah begitu luas bahkan membentuk sebuah ‘norma’,” tulis dalam laporan itu.

Sebuah LSM setempat yang diwawancarai memperkirakan diantara 60 hingga 70 persen anak-anak pengungsi saat ini ikut bekerja. Banyak dari mereka yang bekerja dengan upah yang sedikit bahkan tanpa bayaran asal diperbolehkan tinggal di permukiman dari tenda informal. Sementara itu, koordinator tenda, yang dinamakan dengan “shawish,” akan membagikan setumpuk pekerjaan pada anak-anak pengungsi, umumnya membantu para petani yang telah menyediakan lahan bagi para pengungsi untuk tinggal. “Hampir tak mungkin para orang tua menolak permintaan tersebut,” tulis laporan tersebut.

“Shawish” bahkan juga menyewakan anak-anak pengungsi bagi para petani, pekerja restoran, toko-toko servis mobil dan usaha lain. Mereka juga diketahui kerap memaksa anak-anak pengungsi bekerja di daerah perkotaan. Nyaris seluruh anak-anak pengungsi pada wilayah timur Lembah Bekaa, di dekat perbatasan Suriah, kerja di ladang yag ada daerah itu, yang kental akan paparan pestisida berbahaya serta pupuk kimia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *