Berita Internasional – Nyaris 100 Tewas Dalam Kerusuhan di Burundi

Dilaporkan nyaris 100 orang tewas pada insiden bentrok yang terjadi di ibu kota Burundi, Bujumbara, hari Jumat (11/12). Kerusuhan kali ini sekaligus menjadi yang terparah di negara Afrika tersebut sejak kudeta bulan Mei lalu. Ledakan serta letupan senjata juga terdengar di penjuru kota sepanjang Jumat itu. Warga mengaku bahwa aparat membutuhkan waktu cukup lama demi mengumpulkan mayat yang bergelimpangan di jalanan kota.

Insiden bentrok pun berakhir pada Sabtu. Gaspard Baratuza selaku juru bicara militer mengatakan bahwa kelompok bersenjata melakukan serangan terhadap 3 markas militer Bujumbara, dan memicu aksi kekerasan di seluruh kota. Ia mengatakan ada 79 penyerang tewas sementara 45 sisanya ditangkap. Di lain pihak, 4 polisi dan 4 tentara tewas. “Operasi penyisiran sudah rampung saat ini,” ujar Baratuza. Ia melanjutkan bahwa aparat telah menyita senjata serta amunisi.

Kekerasan di Burundi sudah dimulai dari bulan April saat Presiden Pierre Nkurunziza menyatakan inatnya untuk meneruskan masa jabatan yang ketiga kalinya. Bentrok Jumat ini juga dikecam Amerika Serikat, serta negara Barat lain yang khawatir akan konflik etnis dapat berkecamuk lagi di negara Afrika Tengah tersebut. Polisi tak mengidentifikasi para pelaku bersenjata. Seorang jenderal pelaku kudeta yang gagal mengatakan bahwa para pemberontak masih ingin menggulingkan presiden.

Warga mengatakan sejumlah korban tewas dibunuh usai ditangkap polisi yang melakukan pencarian rumah ke rumah. Namun polisi membantah kesaksian ini. Saksi serta foto yang merebak di media sosial membuktikan ada sejumlah mayat dengan tangan terikat di balik punggung. “Mereka sempat masuk dalam lingkungan kami, lalu mengumpulkan banyak pemuda maupun paruh baya, lalu membawa dan membunuh mereka jauh dari rumah,” ujar warga Nyakabiga.

Walau demikian, Pierre Nkurikiye, juru bicara kepolisian mengatakan bahwa “tak ada tambahan korban” dalam bentrokan hari Jumat tersebut. Sementara itu, dari pihak militer diketahui bahwa memang ada sejumlah penyerang yang mencoba melancarkan serangan terhadap kamp militer yang berlokasi di Ngagara kabur lalu sempat diburu oleh personil keamanan.