Berita Internasional – Nelayan China juga Merambah Perairan Malaysia
2 min read
Diketahui ratusan kapal China terdeteksi telah melakukan pelanggaran wilayah perairan Malaysia pada kawasan Laut China Selatan, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Malaysia, Bernama, pada Jumat (25/3). Aksi pelanggaran ini dilaporkan di hari Kamis kemarin, ketika upaya protes dari pemerintah Indonesia kepada China lantaran insiden di wilayah Laut Natuna masih terjadi.
Menteri Keamanan Malaysia, Shahidan Kassim, menjelaskan bahwa Badan Penegakan Maritim Malaysia beserta Angkatan Laut Malaysia sudah dikirim menuju daerah sekitar Luconia Shoals demi memantau situasi ini. Shahidan memang tak merinci detail kapal China yang dikatakan ada di perairan Malaysia. Namun ia menegaskan bahwa negaranya pasti mengambil tindakan hukum apabila kapal tersebut memang ditemukan sudah memasuki zona ekonomi eksklusif Malaysia.
China memang mengklaim sebagian besar dari wilayah Laut China Selatan yang memiliki nilai perdagangannya setiap tahunnya hingga US$5 triliun. Negara-negara di Asia Tenggara semisal Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam serta Taiwan pun turut mengklaim sejumlah bagian di Laut China Selatan.
Sementara itu, Juru bicara Kemenlu China, Hong Lei, saat ditanya terkait laporan Malaysia di briefing reguler hari Jumat mengatakan bahwa dirinya tak memahami detail yang dimaksud pemerintah Malaysia. “Yang ingin saya katakan lagi adalah bahwa saat ini merupakan musim penangkapan ikan di perairan Laut China Selatan … Di tahun ini, dan setiap tahunnya, kapal-kapal pukat China pada wilayah perairan yang relevan melakukan kegiatan penangkapan ikan secara normal,” terang Hong.
Pada Sabtu pekan lalu, kapal KM Kway Fey 10078 China diduga mencuri ikan di perairan Natuna, Indonesia. Mendapati hal ini, kapal Patroli Hiu 11 TNI AL mengamankan KM Kway Fey 10078 tersebut. Akan tetapi, usai Patroli Hiu 11 TNI AL telah mengamankan sedikitnya 8 orang ABK KM Kway Fey 10078 serta menggiring kapal itu menuju wilayah Indonesia, tiba-tiba muncul kapal coast guard China yang menabrak kapal pencuri ikan sehingga gagal diamankan.
Hari Kamis kemarin, Menlu Retno menegaskan Indonesia masih menunggu jawaban dari China atas nota protes yang mencakup 3 poin utama terkait pelanggaran yang dilakukan oleh coast guard Tiongkok tersebut.
