Berita Internasional – Komunitas Muslim Minta Ada Batasan Pengungsi di Jerman

Banyaknya pengungsi yang berasal dari Suriah serta beberapa negara yang ada di Afrika yang masuk ke Jerman, membuat pemerintah kewalahan. Tidak hanya pemerintah, namun warga pun mulai kewalahan dengan banyaknya pendatang baru pada lingkungan mereka.

Oleh karena itu, warga pun memprotes kebijakan dari pemerintah yang masih membiarkan para pengungsi terus masuk ke wilayah Jerman. Langkah protes tersebut, salah satunya diwakili oleh organisasi muslim terbesar yang ada di Jerman.

“Jumlah pengungsi yang ada sampai saat ini, sudah meIebihi dari batas yang seharusnya diterapkan,” ungkap Aiman Mazyek selaku Ketua Dewan Pusat Muslim sebagaimana sudah dilansir dari situs express.co.uk para Rabu 2/12/2015.

Aiman juga mengatakan bahwa seharusnya memang tidak diperbolehkan adanya batasan terhadap jumlah pengungsi, namun semuanya juga harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada.

“BErbicara saol moral, tentu saja tidak ada batasan paling tinggi oleh kami untuk menampung para pencari suaka, sebab konstitusi kami sudah mengatakan seperti itu. Begitupula dengan tanggungjawab kami terhadap sejarah. Tetapi, ketika berbicara dengan kemampuan, itu soal yang lain lagi,” imbuh Aiman.

Para pencari suaka yang sudah berdatangan ke Jerman, sampai akhir tahun ini telah diperkirakan sebagian besar memeluk agama Islam. Kebanyakan dari mereka berasaI dari negara-negara yang sedang terlibat ataupun psca perang, seperti Afganistas serta beberapa negara yang ada di Timur Tengah.

Saat ini, jumlah pemeluk agama Islam di Negeri Panzer itu berjumlah sekitar 25 persen dari jumlah penduduk yang ada. Berdasarkan data dari ZMD, ribuan orang setiap harinya tiba di sana.

Partai Alternatif Jerman yang merupakan sayap kanan menilai bahwa pernyataan dari ZMD adalah senjata yang akan mereka gunakan untuk menentang kebijakan dari Angela Merkel selaku Kanselir Jerman kepada para imigran. Pada akun sosialnya di Twitter, mereka telah menyerukan adanya pembatasan jumlah suaka.

Jerman yang sejak awal adalah salah satu negara yang telah sangat terbuka dengan para pencari suaka. Markel selaku Kanselir mengungkapkan bahwa ini adalah tanggung jawab mereka terhadap konstitusi negara.