Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Kapal China Cegat Nelayan Filipina di Laut China Selatan

2 min read

China menutup akses ke pulau sengketa yang ada di Laut China Selatan dengan cara menempatkan 5 kapal hingga menghalangi nelayan Filipina yang ingin masuk. Nelayan Filipina menuturkan kisahnya saat dikejar kapal China ketika hendak masuk ke daerah itu pada harian Philippine Star yang lalu diterbitkan hari Rabu (2/3). “Kapal China warna abu-abu putih itu, sekitar 4 kapal yang ada di laguna, menghalangi kami masuk ke lokasi memancing tradisional kami,” katanya seperti yang dikutip Reuters.

Di pemberitaan tersebut, Philippine Star pun mengutip kesaksian perusahaan penangkap ikan asal Filipina yang juga mengatakan bahwa pemerintah China juga mengerahkan kapal ke Pulau Quirino alias Pulau Jackson di wilayah Kepulauan Spratly. Bahkan, salah satu dari kapal perusahaan itu karam belakangan ini. Walikota Kalayaan Kepulauan Spratly, Euginio Bito-onon Jr, menyebut bahwa sejumlah kapal itu sudah ada di wilayah Pulau Jackson hingga lebih dari sebulan yang lalu. “Mereka menempatkan cukup banyak kapal di tempat itu,” kata Bito-onon.

Sementara pihak militer Filipina mengaku telah menerima laporan terkait aksi pemblokiran kapal China ini dan segera menyelidiki lebih jauh. “Kami masih harus memeriksa lagi laporan ini. Kami mengetahui adanya kapal China yang bergerak di sekitaran Spratly. Ada juga kapal di sekitaran Second Thomas Shoal, maka kami pun perlu memastikan apakah mereka ada di sana secara permanen,” ujar jubir militer Filipina, Restituto Padila. Saat ini, Filipina menunggu putusan dari pengadilan arbitrase di The Hague terkait sengketa ini.

Kepulauan Spratly dibuat oleh China di wilayah Laut China Selatan yang menjadi sengketa antara China, Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan serta Vietnam. Sebelumnya, China juga menerbangkan sejumlah jet tempur ke kawasan sengketa Laut China Selatan. Aksi China ini dinilai sebagai bagian dari langkah militerisasi China terhadap kawasan tersebut, pasca penempatan rudal pada Pulau Woody juga pemasangan sistem radar pada Kepulauan Spratly. Berdasar gambar satelit, ada juga kemungkinan China juga sedang membangun gudang bawah tanah, mercusuar, helipad, unit komunikasi, serta dermaga beserta derek muatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *