Wed. Apr 19th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Ingin Manipulasi Sejarah Negara, Presiden Korsel Diminta Mundur

2 min read

Demonstran yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang turun menjejali jalanan di kota Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada hari ini demi menyerukan desakan kepada Presiden Park Geun-Hye untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Pada hari ini, para demonstran memprotes adanya rencana penulisan ulang terhadap buku-buku sejarah demi mengagungkan kepemimpinan bersifat otoriter yang diterapkan oleh ayah Park.

Seperti yang dilansir dari kantor berita AFP, pada Sabtu (5/12/2015), sedikitnya ada 30 ribu demonstran diperkirakan turut serta dalam aksi demo ini.  Para demonstran nampak memakai masker sebagai simbol perlawanan terhadap seruan sang Presiden. Diketahui sebelumnya bahwa presiden Park meminta warga tak memakai masker ketika melakukan aksi protes.

Massa pun berjalan di jalanan pusat kota sambil membentangkan banner yang bertuliskan “Mundurlah Park Geun-Hye” serta menyuarakan sejumpah slogan protes mereka. Kepolisian awalnya tidak mengizinkan aksi demo ini, akan tetapi para pengorganisir demo kemudian mengajukan banding pada Pengadilan Administratif Seoul hingga larangan polisi itu dibatalkan. Hasilnya, aksi demo besar yang kedua dalam tempo sebulan ini pun digelar lagi.

Demo besar-besaran yang pertama terjadi 14 November lalu dan diikuti oleh setidaknya 60 ribu orang. Demo waktu itu bahkan sempat diwarnai bentrokan diantara demonstran dengan aparat polisi yang memakai meriam air untuk menghalau demonstran. Pada bentrokan tersebut, Baek Nam-Ki, petani 69 tahun harus mengalami koma usai terkena hantaman meriam air polisi. Untuk aksi yang kedua ini, pihak pengorganisir demo pun berjanji guna menggelar protes mereka dengan damai.

Presiden Park akhir-akhir ini kian gencar didesak untuk mundur oleh warga yang merasa marah karena beberapa isu tak sedap. Diantaranya adalah rencana menerapkan buku teks sejarah baru pada sekolah di negara tersebut, melakukan perluasan pasar pertanian serta reformasi pasar buruh dimana hal ini akan mempermudah pemecatan terhadap pekerja serta menurunkan besaran upah para pekerja yang usianya lebih tua. “Presiden Park, jangan merubah sejarah negara Korea Selatan ini jadi sejarah pribadi dari keluarga Anda,” bunyi sebuah banner yang dibentangkan salah satu demonstran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *