Berita Internasional – Guru Wanita Heroik AS VS Penembak Siswa

Kemungkinan korban dari aksi penembakan yang terjadi di sebuah sekolah Amerika Serikat dapat bertambah bila tak ada aksi heroik dari seorang guru muda yang bernama Megan Silberberger. Sosok perempuan yang masih berusia 24 tahun tersebut berani menyabung nyawa dan melawan sang pelaku penembakan tersebut, Jaylen Fryberg (15). Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jaylen Fyrberg menembaki para siswa pada kantin sekolah Marysville-Pilchuck Negara Bagian Washington, AS pada Jumat (23/10/2014). Pada kejadian tersebut, 2 orang tewas serta 4 lainnya terluka cukup parah.

Seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph, dari keterangan para saksi mata, ketika penembakan tersebut terjadi, Megan pun melangkah dengan tenang saat menghampiri pelaku yang tengah mengisi ulang senjatanya menggunakan peluru. Megan lalu meraih tangan dari si pelaku. “Saya meyakini bahwa dia (Megan Silberberger) adalah pahlawan sejati. Dia adalah yang mencengkram tangan dari pelaku yang bersenjata,” terang Erick Cervantes pada wartawan TV lokal sesuai yang dikutip oleh The Telegraph.

Pada saat itu, tambah Erick, pelaku tengah mengisi ulang senjata, kemudian muncullah Megan berdiri pada hadapannya. Pelaku kemudian menodongkan senjatanya ke Megan. Tetapi Megan berhasil menepisnya. Si pelaku lalu menembak bagian lehernya sendiri, kemudian roboh. “Kejadian tersebut bukan berawal dari sebuah perkelahian. Dia (Megan) hanyalah mencengkram tangan si pelaku, dan hal itu bertahan hanya selama dua detik kurang lebih, lalu saya pun mendengar lagi ada suara tembakan,” ternag Erick, seorang saksi mata yang menjadi orang pertama yang menghubungi 911 pada insiden penembakan tersebut.

Insiden penembakan tersebut telah menyebabkan 2 orang meninggal serta 4 orang lainnya harus terluka parah. Korban yang mengalami luka ialah Gia Soriano, Shaylee Chuckulnaskit, Andrew Fryberg serta Nate Hatch. Berdasarkan dari laporan pada media lokal, Andrew Fryberg serta Nate Hatch adalah sepupu dari si pelaku. Sedangkan yang tercatat sebagai korban meninggal adalah si pelaku sendiri serta satu lainnya masih belum diketahui dengan jelas identitasnya. Insiden ini memberikan pukulan tersendiri bagi dunia pendidikan AS.