Berita Internasional – Adakah Perayaan Idul Fitri Di Gaza?

Idul Fitri, 1 Syawal 1435 H bertepatan dengan tanggal 28 Juli 2014. Jika para muslim di seluruh pelosok dunia sedang bergembira menyambut hari ini, maka tak demikian untuk muslim yang menghuni jalur Gaza Palestina. Memang pada  hari itu disepakati gencatan senjata diantara militan Hamas bersama Israel. Muslim Gaza mempergunakan waktu tersebut untuk dapat melaksanakan ibadah pada masjid di sekitarnya.

“Saat suami saya tengah pergi ke masjid beribadah, saya pun selalu berharap agar ia bisa kembali ke rumah dengan selamat,” kata salah seorang wanita asal Khan Younis yang seperti yang dilansir oleh CNN, Senin (28/7/2014). Biasanya sebagian besar ummat muslim dunia akan rayakan Idul Fitri dalam limpahan kue serta hidangan lezat lain, tapi tidak bagi muslim Gaza. Mereka sudah mengubur angan merayakan hal semacam itu. “Apakah Anda lihat rumah saya? Ia sudah hilang! Tak ada yang tersisa,” ujar wanita itu. “Tidak ada lebaran. Adalah hal yang absurd bagi siapa pun dalam membuat kue di Gaza,” tambah dia.

Sebelumnya sempat diberitakan militan Hamas sepakat lakukan gencatan senjata lawan Israel. Gencatan ini dilakukan mulai hari itu. Diharapkan pula bahwa gencatan ini bisa bertahan selamanya. Dilansir oleh kantor berita AFP, Minggu (27/7/2014), sebelum pihak Hamas, Israel sudah lebih dulu menyepakati menuruti intervensi dari PBB yang menyerukan gencatan senjata untuk Gaza.

“Menanggapi permintaan dalam intervensi PBB guna memantau situasi yang sudah disepakati diantara faksi perlawanan dengan adanya gencatan senjata demi kemanusiaan selama 24 jam akan dimulai pada pukul 02.00 (waktu lokal),” ujar juru bicara pihak Hamas Sami Abu Zuhri. Zuhri mengatakan gencatan akan berjalan selama 3 hari libur. Hal tersebut sekaligus menandai akhir Ramadan yang dilanjutkan Idul Fitri.

Gencatan ini bukan yang pertama kali, pada Sabtu lalu kedua pihak sepakat damai. Namun pada sore hari, Hamas mencoba menembakkan roketnya menuju Israel yang menewaskan seorang tentara. Amarah pihak Israel bergolak lalu mereka membalas roket mortir tersebut dengan menyerbu jantung pertahanan yang diduga pusat dari kelompok Hamas.