Berita Internasional – 1000 Kemungkinan Jalur Terbang Milik MH370

Sudah 6 bulan sejak pesawat milik Malaysia Airlines MH370 menghilang, sosok yang memimpin operasi pencarian pesawat tersebut mengatakan ada 1000 kemungkinan dari jalur penerbangan yang bisa dilalui oleh pesawat tersebut sebelum terjatuh pada Samudera Hindia. Ketua komisioner dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), Martin Dolan yang mengkoordinasi upaya pencarian, mengatakan bahwa timnya menemukan tantangan yang sangat “mengintimidasi” serta “Tak pernah terjadi ” ketika pihaknya sedang bersiap meluncurkan operasi pencarian di lepas pantai dalam tempo 1 tahun yang sanggup menelan biaya 51 juta dollar Australia.

Satu hal yang nyaris pasti yaitu bahwa MH370 tersebut jatuh pada kawasan laut yang terpencil serta ganas, hampir seluas 1,6 juta KM persegi, yang mana tiga kali luas dari Spanyol lebih. Ketika ditanya, apakah ia sanggup menjamin puing pesawat tersebut dapat ditemukan? Ia mengatakan pada Daily Telegraph, “Saya sebenarnya ingin percaya diri semacam itu, namun hal seperti ini memang belum pernah terjadi. Saya tak mau membuat sebuah harapan yang palsu. Tetapi saya pun tak ingin membuang segala harapan, sebab kami berpikir bahwa kami memiliki prospek masuk akal.”

MH370 hilang dini hari di tanggal 8 Maret ketika terbang dari arah Kuala Lumpur ke Beijing. Sejumlah 227 penumpang serta 12 awak berada dalam pesawat jenis Boeing 777 itu. Walau sudah dilakukan pencarian dengan besar-besaran yang juga melibat beberapa negara, namun jejak dari pesawat tersebut tak pernah ditemukan, demikian pula kotak hitamnya. Saat ini, 6 bulan usai misteri terbesar sejarah penerbangan modern tersebut, pencarian pun segera dimulai lagi.

Sejumlah 3 kapal dioperasikan pada beberapa minggu nanti. Dan bersamaan dengan hal itu, suatu tim pakar internasional terus menganalisa data dari komunikasi satelit penerbangan itu serta simulasi penerbangan demi mempersempit okasi prioritas dari pencarian tersebut. Tim investigator berbulan-bulan meyakini pesawat tersebut jatuh pada Samudera Hindia di bagian selatan, pada sebuah lokasi dari sepanjang kurva yang sepanjang 4000 kilometer dan dikenal menjadi “busur ketujuh”.