Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Gunung Kelud – Penyebab Dentuman Kelud Terdengar Keras

2 min read

Letusan yang diakibatkan aktivitas Gunung Kelud terdengan keras sampai ke beberapa wilayah. Berdasarkan analisa tim dari para Ikatan Ahli Geologi Indonesia, hal tersebut terjadi karena puncak gunung telah tersumbat oleh magma yang terangkat ketika letusan di tahun 2007 lalu.

“Untuk sementara ini, yang kita tahun, analisa sementara, mungkin letusa besar yang diakibatkan oleh Gunung Kelud adalah karena sumbatan di tahun 2007 lalu. Hal tersebut membuat dentuman letusan Gunung Kelud terdengar keras, karena sumbatan tersebut harus didorong untuk keluar.”ungkap Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky Dwi Putrohari, Jumat 14 Februari 2014.

Rovicky Dwi Putrohari mengungkapkan jika saat ini timnya masih berada di lapangan dan masih akan menyusun laporan tentang letusan Gunung Kelud. Laporan akhir mungkin baru akan dilaporkan besok ( hari ini ).

“Memang dalam 1 malam tersebut puncak meletusnya Gunung Kelud. Namun saat ini mungkin hanya sisa letusan dan hanya hembusan susulan.”ujar Rovicky Dwi Putrohari.

Gemuruh yang dikeluarkan Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur tersebut terdengar sampai ke beberapa wilayah. Bahkan, gemuruh Gunung Kelud membuat kaca jendela para warga getar seperti terjadi gempa.

Selain itu, Rovicky Dwi Putrohari memberikan himbauan kepada para masyarakat untuk tetap mewaspadai aktivitas gunung berapi yang lain. Pada saat ini, terdapat 2 gunung yang mempunyai status awas yaitu Gunung Kelud dan Gunung Sinabung. Sedangkan 3 gunung lain masih berstatus Siaga yaitu, Prokatenda, Lokon dan Karangetan.

“Di Pulau Jawa ini, sebetulnya Gunung Bromo mempunyai status waspada, Gunung Dieng pun juga berstatus waspada, Gunung Ijen, Gunung Papandaya pun juga berstatus sama yaitu waspada. Untuk Gunung Tangkuban Perahu, Gede, Salah statusnya masih normal. Jadi terdapat 107 gunung berapi yang terdapat di Indonesia mempunyai status normal, 17 gunung berstatus waspada, 4 gunung berstatus siaga dan 2 gunung masih berstatus awas.” Tambah Rovicky Dwi Putrohari.

Tentu hal ini membuat kita harus selalu waspada dan berharap tidak akan terjadi hal buruk terjadi di tempat tinggal kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *