Berita Dunia – Surati Sekjen PBB, Iran: Saudi Tebar Kebencian
2 min read
Pemerintah Iran mengaku kepada PBB bahwa mereka tak ada niatan untuk meningkatkan tensi ketegangan Timur Tengah. Akan tetapi Iran mengkritik Arab Saudi sebagai pihak yang suka menebar kebencian. Melalui surat pada Sekjen PBB Ban Ki Moon, yang juga dilansir oleh AFP pada Sabtu (9/1/2016), Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif menuding Saudi telah membuat sensasi khayalan militer Iran pasca kesepakatan nuklir bersama kekuatan dunia batal dicapai. “Kami tak ada niatan ataupun atau berkepentingan apapun guna meningkatkan ketegangan,” kata Zarif pada surat itu.
Pemerintah Saudi memilih memutus hubungan diplomatik dengan pemerintahan Iran di hari Minggu (3/1) yang lalu, pasca demonstran menyerbu kedutaan Saudi di Teheran serta konsulat di Meshhad ketika memprotes eksekusi mati ulama Syiah kenamaan, Nimr Baqr al-Nimr. Kejadian ini kian memperkeruh suasana antara Iran yang kebanyakan berpenduduk Syiah sementara Saudi didominasi Sunni, hingga berimbas ke Timur Tengah. Sejumlah negara sahabat Saudi, semisal Bahrain serta Sudan juga mengikuti tindakan Saudi, sementara Uni Emirat Arab, Kuwait, hingga Qatar memulangkan Dubes mereka dari Teheran. “Iran menyeru persatuan negara muslim guna melawan Saudi [enebar kebencian sektarian,” kata Zarif.
Lebih jau , Zarif juga menyeru persatuan demi memerangi ekstremis serta meminta pemerintah Saudi memilih akankah melanjutkan dukungan terhadap ekstremis teroris ataukah berperan konstruktif untuk memajukan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Sementara itu seperti yang dilansir AFP, pada Sabtu (9/1/2016), ratusan demonstran Syiah di distrik Qatif, timur Saudi menyerukan kata ‘mati’ bagi keluarga Kerajaan Saudi dalam demo eksekusi Nimr Baqr al-Nimr.
Hubungan antara Iran dengan Saudi sudah sejak lama bersitegang, dengan aksi saling tuding serta perang pendapat. Sebelum ketegangan pasca eksekusi mati ulama Nimr, di September 2015, Saudi juga bersitegang dengan Iran lantaran tragedi Mina dengan 2.236 korban jiwa. Dalam jumlah itu, dilaporkan sedikitnya ada 464 jemaah haji dari Iran. Tak pelak, Iran pun menyalahkan pemerintah Saudi yang dirasa lalai serta gagal dalam mengadakan layanan ibadah haji secara aman.
