Berita Dunia – Potensi Perang Dunia III dari Suriah

Rusia sempat mengucap tentang Perang Dunia apabila perundingan damai Suriah tak jadi berjalan. Wacana akan Perang Dunia ini seakan sudah menjadi momok dalam konflik Suriah yang saat ini melibatkan lebih banyak negara. Hal tersebut diungkap PM Rusia Dmmitry Medvedev saat wawancara bersama harian Jerman Handelsblatt, dan dikutip oleh Reuters, pada Kamis (11/2), saat malam perundingan Suriah berlangsung di Munich.

Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat dengan Rusia perlu menekan setiap kubu yang bertikai agar bersedia untuk gencatan senjata. Ditanya tentang rencana Arab Saudi yang akan menurunkan pasukan darat guna melawan ISIS, ia mengatakan kalau tindakan ini hanyalah memicu perang berkepanjangan serta permanen. “Lihatlah apa yang terjadi pada Afghanistan dan negara yang lain. Amerika serta sekutu Arab perlu berpikir: Apa mereka menginginkan perang permanen?” ujar Medvedev.

Rusia sejak akhir 2015 sudah terlibat di perang Suriah yang mengerahkan pasukan udara menggempur kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah, termasuk yang didukung AS. Pemerintah Obama pun mengecam aksi Rusia yang dituding membantu rezim presiden Bashar al-Assad melenyapkan penentangnya. Negara Barat yang pro pemberontak moderat menganggap bahwa modal guna menyudahi konflik Suriah ialah presiden Assad lengser.

Konflik Suriah saat ini sudah menyeret lebih banyak negara pasca keberadaan ISIS yang mencaplok sebagian Suriah hingga Irak. Adanya keterlibatan banyak negara ini kemudian memicu kekhawatiran terjadinya Perang Dunia Ke-III tersebut. Medvedev pun menyinggung persoalan ini, dimana menurutnya bisa saja terjadi apabila perundingan tak menghasilikan solusi. “Seluruh pihak perlu duduk di meja perundingan, bukan dengan melancarkan perang dunia baru,” ujar dia.

SCPR (Lembaga Syrian Centre for Policy Research) melaporkan jumlah korban tewas dalam konflik sejak 2011 Suriah sudah mencapai 470 ribu orang. Sementara jutaan lainnya terpaksa mengungsi ke sejumlah negara, bahkan sampai ke Eropa. Saat ini pusat pertempuran ada di Aleppo, pasukan Suriah bersama jet Rusia ingin merebut provinsi tersebut dari militan pemberontak. Dari pekan lalu saja, sudah 500 korban tewas di Aleppo. Kini ribuan penduduk Aleppo terancam kekurangan pangan yang menhasilkan gelombang pengungsi baru ke Turki dan Eropa.