Berita Dunia – Mosi Tidak Percaya Pada PM Najib

Kelompok Oposisi Parlemen Malaysia mengajukan mosi tak percaya kepada  Perdana Menteri Najib Razak. Hal ini sehubungan dengan adanya skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), kasus yang menyeret nama PM Najib. Reuters pada Sabtu (17/10/2015) melaporkan bahwa Hee Loy Sian, anggota parlemen partai oposisi asal Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim, melayangkan mosi tak percaya ini pada parlemen. Sebab, PM Najib dinilai gagal dalam menjelaskan dengan transparan terkait aliran dana sebesar US$ 700 juta setara Rp 9,4 triliun menuju rekening pribadinya.

“Najib sudah mempengaruhi citra negara di hadapan dunia serta menjadikan investor kehilangan kepercayaan kepada pemerintah sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tidak stabil, serta pasar saham yang merosot tajam depresiasi ringgit terhadap dolar AS,” bunyi dari penggalan mosi yang telah diajukan oleh Hee. Mosi tak percaya pada PM Najib ini segera dibahas lalu divoting di hari Senin (19/10) esok. Kemungkinan besar, mosi tersebut tak akan lolos di parlemen sebab jumlah kursi oposisi terhitung masih lebih sedikit 25 kursi dari total kursi koalisi dari partai berkuasa UMNO pimpinan PM Najib.

Walau begitu, mosi ini ternyata cukup memberi tekanan lanjutan pada PM Najib yang statusnya terus saja dikait-kaitkan pada skandal korupsi 1MDB tersebut. Utamanya usai laporan media di bulan Juli yang lalu, tentang adanya aliran dana sebesar US$ 700 juta menuju rekening pribadi PM Najib yang tak jelas darimana asalnya.

Laporan tersebut masih belum dapat dipastikan kebenarannya. Akan tetapi PM Najib sudah menyatakan bantahan pada publik. Ia menegaskan tak pernah memakai dana 1MDB guna keuntungan pribadi. Sementara hasil dari penyelidikan Komisi Antikorupsi Malaysia melaporkan bahwa dana tersebut adalah donasi politik asal Timur Tengah, tanpa ada rincian tentang identitas siapa donaturnya.

Selain dari oposisi, eks PM Malaysia Mahathir Mohamad bersama sejumlah tokoh senior UMNO secara bersama juga menyerukan penyelesaian terhadap skandal 1MDB tersebut. Pada sebuah konferensi pers bersama di 12 Oktober yang lalu, mereka memberikan kecaman atas penangkapan terhadap orang-orang yang melakukan kritikan terhadap  PM Najib.