Berita Dunia Internasional – Kelompok Bersenjata Bunuh 6 Dokter di Somalia

Diberitakan sekelompok orang bersenjata tak dikenal di Somalia telah membabi buta dan menembak mati hingga tiga orang dokter yang berasal dari Suriah dan tiga dokter orang lain asal Somalia, hari Rabu (18/12/2013), ketika para dokter tersebut sedang menuju ke sebuah unit rumah sakit yang berada di luar ibu kota Mogadishu. Jasad dari keenam dokter yang tubuhnya dipenuhi dengan peluru tersebut kemudian dibawa menuju rumah sakit Medina, kota Mogadishu, tercatat bahwa mereka telah diserang di sebuah jalan raya yang menghubungkan antara kota Mogadishu dengan Agfoye, yang mana berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota.

Salah seorang dokter dari Suriah juga sempat terluka dalam terjadinya insiden di kota Agfoye, kota yang dulunya menjadi bekas basis dari kelompok militan Al-Shaabab, dimana sebelum mereka berhasil dipukul mundur saat Mei 2012 silam. Namun, salah seorang petinggi senior dari Al-Shaabab menegaskan bahwa kelompoknya tak bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan dari para dokter tersebut, meskipun anggota dari kelompok ini tercatat sering menyerang sejumlah target-target pemerintah serta internasional termasuk juga para pekerja sosial yang mengemban tugas di sana.

Sebagian besar dari wilayah Somalia memang dipenuhi oleh kelompok-kelompok bersenjata yang bercita-cita membuat negeri ini dikenal menjadi sebuah wilayah paling berbahaya untuk para pekerja sosial. Kelompok bersenjata Al-Shaabab sendiri telah dipukul mundur dari wilayah ibu kota Mogadishu serta di beberapa kota lain oleh sebuah pasukan gabungan Afrika yang mana mereka bekerja di bawah perintah dari PBB, AMISOM. Meskipun demikian, Al-Shaabab ternyata masih mampu menguasai sebagian besar dari wilayah Somalia Selatan termasuk diantaranya daerah kantung, Puntland.

Senin (16/12), komandan baru dari AMISOM bertekad memimpin pasukan berkekuatan 17.700 personel guna melakukan serangan pada posisi kedudukan Al-Shabab. Komandan baru AMISOM, Jenderal Silas Ntigurirwa, mengatakan masih menunggu tambahan 4.000 personel pada pasukannya. “Dengan personel tambahan ini, AMISOM mampu memperluas cakupan wilayah yang sedianya menunggu dibebaskan yang dikuasai Al-Shaabab,” tegas jenderal yang berasal dari Burundi ini.