Berita Dunia Internasional – AS Bantu Irak Basmi Al Qaeda

Beberapa saat yang lalu, salah seorang pejabat senior di Irak sempat mengklaim para pejuang al-Qaeda yang pada penghujung bulan ini telah cukup merepotkan mereka di kawasan barat Baghdad, mempunyai jumlah perlengkapan senjata berat yang cukup guna merebut ibukota negara. Pada Senin 20 Januari 2014, deputi senior Mendagri Irak, Adnan al-Asadi menyebutkan bahwa para pasukan Irak sedianya telah terlibat pada sebuah pertempuran sengit dalam melawan para gerilyawan bersenjata berat guna mengambil alih kembali sebagian wilayah dari Ramadi, yaitu ibukota provinsi Anbar Barat, serta kota di dekat Fallujah.

Al-Asadi pun juga mengatakan, senjata yang ditemukan di Fallujah yang digunakan oleh pihak yang juga merupakan kelompok cabang dari al-Qaida Irak serta militan Sunni lain, yang juga dipakai dalam memerangi pihak pemerintah yang didominasi oleh Syiah merupakan persenjataan canggih, serta senjata tersebut ada dalam kuantitas yang cukup besar, serta cukup untuk menggulingkan Baghdad. Sayangnya, ia tak menjelaskan detil terkait jenis dan jumlah dari senjata tersebut.

Terkait hal tersebut, pemerintah Irak pun mengumumkan di hari Minggu 19 Januari 2014, tentang adanya sebuah operasi militer besar demi mengusir kelompok al-Qaeda untuk keluar dari wilayah Ramadi. Perlawanan dari kelompok militan berafiliasi al-Qaeda dengan mitra lokal Ramadi serta Fallujah telah meresahkan pemerintah Bagdad. Guna mengatasinya, Irak pun sempat untuk meminta bantuan kepada AS.

Sementara itu, John Kerry, Menlu Amerika Serikat, terkait dengan permintaan dari pemerintah Irak tersebut telah menyatakan keyakinannya akan kemenangan Pemerintah Irak dalam perangnya melawan kelompok Al-Qaeda. Berbicara pada hari Minggu (5/1/2014), ia mengatakan bahwa pihaknya mau membantu pemerintah Irak dalam peperangan melawan al-Qaeda tersebut, tetapi bukan dalam bentuk pengiriman sejumlah pasukan. Menurut pendapatnya, AS tak akan menerjunkan militernya lagi ke Irak. “Ini merupakan pertarungan milik Irak,” ujarnya ketika perjalanan menuju Israel. “Kami memang ingin untuk membantu mereka selama perjuangan itu, tetapi dalam pertempuran ini, di akhirnya, haruslah dimenangkan sendiri, terlebih lagi saya meyakini bahwa mereka bisa.”