Kabar Olahraga – Masa Depan Tinju di Olimpiade di Bawah Ancaman Pemerintah

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memperingatkan bahwa tempat tinju di Olimpiade 2020 di Tokyo dapat terancam. Presiden IOC Thomas Bach mengatakan bahwa dia tetap “sangat khawatir” mengenai tata kelola olahraga tersebut.

Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) mengatakan telah mematuhi semua persyaratan IOC. Namun dewan eksekutif IOC mengatakan bahwa pihaknya “tidak puas” dengan sebuah laporan mengenai tata kelola, perwasitan dan anti-doping.

Setelah pertemuan dua hari dewan IOC di Pyeongchang menjelang Olimpiade Musim Dingin, Bach mengkonfirmasi bahwa penyelidikan telah dibuka, dipimpin oleh kepala etik dan petugas kepatuhan di IOC.

IOC telah memutuskan untuk menegakkan keputusannya, yang pertama kali diambil pada bulan Desember 2017, untuk menangguhkan pendanaan AIBA sampai dapat membuktikan bahwa pihaknya memperketat tata kelola dan prosedur keuangannya.

Bach menambahkan: “Kami sangat khawatir dengan tata kelola di AIBA. IOC berhak meninjau masuknya tinju program Olimpiade Pemuda Buenos Aires 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020.”

Semua kontrak dengan AIBA telah dibekukan dan badan tersebut sekarang mengatakan akan melaporkan lebih lanjut ke IOC pada akhir April.

AIBA telah menggambarkan keputusan tersebut sebagai “sangat mengecewakan” dan mengatakan bahwa pihaknya berharap dewan IOC memahami “bahwa proses yang diperlukan untuk menerapkan lebih banyak tindakan memerlukan lebih banyak waktu dan langkah positif yang telah dilakukan belakangan ini adalah bukti upaya kuat AIBA dan kemauan untuk pembaruan.”

Pekan lalu, IOC menyuarakan keprihatinan atas presiden interim AIBA, Gafur Rakhimov, yang telah digambarkan sebagai “salah satu penjahat terkemuka di Uzbekistan” oleh Departemen Keuangan AS. Dan Bach juga mengakui bahwa wasit dalam olahraga masih merupakan bagian penting dari penyelidikan IOC.

Prosedur penilaian wasit dan hakim selama Olimpiade Rio pada 2016 ditinjau setelah Olimpiade dan presiden IOC mengatakan bahwa kekhawatiran tersebut masih ada sekarang.

“Dari fakta bahwa wasit adalah bagian dari keputusan yang telah kami ambil pada bulan Desember tahun lalu dan kami meminta lebih banyak informasi, Anda dapat menyimpulkan bahwa kami masih melihat masalah ini,” katanya dalam sebuah konferensi pers pada hari Minggu.

Ancaman terhadap tinju Olimpiade akan menjadi pukulan bagi masa depan olahraga di Inggris, karena sejarah kesuksesan Inggris di Olimpiade sering diterjemahkan ke dalam kesuksesan di pentas dunia profesional.