Kabar Internasional – Seorang Bayi Dinamai Putin Sebagai Penghormatan Untuk Presiden Rusia

Sebuah keluarga keluarga  Suriah menamai anak mereka dengan Putin sebagai tanda terima kasih kepada presiden Rusia. Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap rekan Suriah dalam perang di negara tersebut yang terjadi selama enam tahun.

Duta besar Suriah untuk Rusia di Moskow, Riyad Haddad, mengatakan bahwa Bashar al Assad juga telah membuat bahasa Rusia sebagai bahasa kedua di Suriah, dan telah mendonasikan lahan di Damaskus untuk sekolah Rusia yang akan dibangun.

“Keputusan dari Assad yang mengggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa kedua di negara tersebut, yang merupakan tanda pengormatan terhadap warga Rusia yang mendukung warga Suriah,” kata Haddad yang dilaporkan oleh media berita Tass.

“Hal ini juga merupakan tanda terima kasih, banyak keluarga yang juga memanggil putra mereka dengan nama Putin,” tambahnya.

Vladimir Putin, telah mengirimkan pasukan militer Rusia dan diplomasinya untuk berada di belakang Assad, dengan jet-jet Rusia yang membantu pemerintahan tersebut untuk mendapatkan kembali kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo.

Diplomat Rusia juga telah menentang langkah PBB untuk memberikan kecaman terhadap Damaskus atas serangan yang diduga menggunakan senjata kimia di sebuah desa di wilayah Suriah pada awal bulan ini, yang dipersalahka bahwa serangan tersebut berasal dari pasukan milik Assad. Rusia sendiri telah menggunakan hak veto mereka di dalam resolusi dewan keamanan PBB untuk menolak agresi dari Amerika Serikat ke negara Suriah.

Penamaan anak-anak tersebut setelah menjadi pemenang dan mendapatkan kemenangan dalam perang bukanlah sesuatu hal yang baru, namun hal itu juga memang memunculkan beberapa moniker yang tidak biasa.

Pada awalnya pihak keluarga merasa senang bahwa pihak berwenang dengan penuh semangat mengadopsi nama-nama seperti Vladilen, untuk Vladimir Ilyich Lenin, atau Rem, untuk Revolyutsiya Mirovaya, yang diartikans sebagai revolusi dunia.

Baru-baru ini, warga Albania Kosovo telah memberikan tanda terima kasih mereka kepada peran Inggris dalam upaya serangan NATO terhadap musuh mereka, Serbia dengan menamai anak laki-laki mereka dengan nama Tonibler, yang merupakan nama Perdana Menteri Inggris ketika masih menjabat selama perang saudara tersebut terjadi.