Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Gafatar: Kami Bukan Islam Mainstream!

2 min read

Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), diwakili oleh mantan ketua umum Gafatar, Mahful M. Tumanurung, dengan tegas mengatakan tidak ingin dicampuri soal kepercayaan yang dianut. “Keyakinan maupun paham keagamaan merupakan hak asasi tiap warga negara Indonesia dan dilindungi serta dijamin konstitusi. Maka dari itu kami nyatakan sikap, sudah keluar dari keyakinan Islam mainstream serta berpegang teguh kepada Milah Abraham untuk jalan kebenaran Tuhan,” tegas Mahful saat konferensi pers dari Gedung YLBHI, Jakarta, Selasa (26/1).

Milah Abraham adalah aliran yang dikatakan menggabungkan antara ajaran Islam, Nasrani serta Yahudi. Ajaran ini berkembang sejak 2010, dan oleh Majelis Ulama Indonesia disebut sebagai metamorfosa Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang dibentuk oleh Ahmad Musadeq. Gafatar, oleh MUI juga dipandang menjadi metamorfosis Al-Qiyadah Al-Islamiyah pimpinan Musadeq itu.

Terkait fatwa sesat atas Gafatar juga tak luput dari kritikan organisasi itu seiring dengan pemikiran yang berdasar pada keyakinan merupakan hak asasi individu. “Tidak pada tempatnya, MUI menerbitkan fatwa sesat pada kami maupun Gafatar sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang sosial budaya dan berasaskan pada Pancasila seperti yang tertulis pada AD/ART,” jelas Mahful.

Tentang keyakinan Milah Abraham serta membelotnya anggota Gafatar dari Islam umum tersebut juga tercantum dalam butir terakhir 6 pernyataan sikap Gafatar. Butir lain dari pernyataan sikap tersebut berisi tentang imbauan bagi semua mantan anggota Gafatar, baik yang telah dipulangkan maupun masih tinggal di Kalimantan untuk selalu sabar serta kooperatif kepada pemerintah daerah lokal.

Selain dari itu, Mahful juga mengecam langkah evakuasi warga Gafatar oleh pemerintah. “Sebagai akibat dari pengusiran serta pemulangan ini, kami minta pada pemerintah maupun pihak berwenang agar menjamin keselamatan diri serta aset yang secara terpaksa kami tinggal di Kalimantan, baik itu yang bergerak dan yang tak bergerak,” tuntut Mahful.

Dalam kesempatan itu, selain halnya Mahful, turut hadir 7 anggota mantan Gafatar yang lain antara lain Wisnu Windhani, Muchtar Asni, Tubagus Abduh, Munandar, Darunjaya, Jusuf Damarjati serta Heru Mulyantoro. Gafatar sendiri menyatakan bubar pasca dicap negatif oleh masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *