Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Otomotif – Bahaya Menyetir Mengenakan Sandal Jepit

2 min read

Entah untuk alasan apapun, diantara kita yang mengemudikan mobil pasti masih kerap menyetir mobil dengan mengenakan sandal jepit. Kebanyakan dengan alasan praktis, kegerahan, licin atau mungkin kebiasaan, sandal jepis menjadi alas kaki yang masih sering digunakan oleh para pengemudi setir bundar. Padahal, memakai sandal jepit ketika mengemudikan mobil ini dapat menjadikan Anda merasa repot, entah itu kadang talinya yang menyangkut pada pedal gas ataupun rem atau apalah.

Seperti insiden yang terjadi pada kawasan Chesnutt Hill Square, di Boston, Amerika Serikat (AS). Saat seorang wanita yang sedang mengendarai sebuah unit Range Rover kemudian mengalami suatu kecelakaan dimana dalam kejadian itu, ia menabrakkan mobilnya pada salah satu toko butik yang buka di pinggiran jalan. Seperti yang dilansir pada laman Carscoops, pada Selasa (30/9/2014) setelah menabrak sebuah toko butik tersebut, wanita ini mengatakan pada petugas keamanan yang memeriksa bahwa dia mengemudi memakai sandal jepit yang mana saat sebelum kejadian tersebut sandal jepitnya sempat tersangkut pada pedal gas.

Selain dari itu, kelihatannya ia juga sempat salah dalam mengganti perseneling. Mobil yang dia kemudikan tersebut memiliki transmisi yang otomatis dan harusnya ia memindah pada R (gigi mundur) yang justru ke D alias gigi maju. Hasilnya adalah lantaran sandal jepit yang tersangkut pada pedal gas, ia pun malah menabrak etalase dari toko atau butik itu. Untungnya, dalam insiden memalukan itu tak ada yang mengalami cidera oleh kecelakaan. Hanyalah toko serta mobil yang alami kerusakan. Siapa yang menyangka hanya karena sandal jepit saja, sudah cukup memicu rusaknya Range Rover dan toko itu.

Bagi para pengemudi yang masih mungkin masih terbiasa dalam mengemudikan mobil dengan menggunakan sandal jepit, harusnya lebih berhati-hati lagi supaya bisa terhindar oleh masalah yang serupa dengan yang di atas tadi. Memang benar tak ada yang menginginkan keceklakaan menimpa diri, namun akan lebih baik jika kita senantiasa waspada dan mengurangi faktor yang dapat memicu terjadinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *