Timur Tengah Teraktual – DK PBB Segera Bahas Konflik Yaman
2 min read
Diberitakan bahwa pihak Dewan Keamanan PBB segera mengadakan rapat demi membahas penghentian sementara konflik yang terjadi di wilayah Yaman. Pilihan ini diajukan oleh Rusia dengan alasan kemanusiaan. Diplomat Rusia bagi PBB, sesuai dengan yang dilansir oleh AFP, pada Sabtu (4/4/2015), menyeru digelarnya rapat dari 15 negara yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB ketika semakin banyak jumlah dari warga sipil yang jadi korban dalam pertempuran Yaman. Arab Saudi sebagai pimpinan serangan udara pada Yaman bertekad mengusir pemberontak Houthi yang udah merebut ibukota Sanaa.
Pihak PBB sebelumnya juga melaporkan sedikitnya 519 tewas serta hampir 1.700 lainnya mengalami luka-luka selama 2 minggu belakangan. Valerie Amos selaku Kepala kemanusiaan PBB mengatakan kekhawatirannya atas nasib dari warga sipil yang kian terjebak pada pertempuran Yaman. Selain itu, UNICEF PBB, pada pekan ini, juga menyebut setidaknya ada 62 anak yang masuk di dalam daftar korban tewas serta 30 lainnya mengalami luka-luka oleh pertempuran tersebut. Tak sampai di situ, diketahui pula hingga puluhan anak telah direkrut pemberontak Houthi kini berubah menjadi tentara anak-anak serta terlibat secara langsung pada pertempuran.
Juru bicara Rusia bagi PBB, Alexey Zaytsev engatakan, konsultasi tertutup segera dilakukan khusus demi membahas penghentian serangan udara dengan alasan kemanusiaan. Rapat ini segera digelar di hari Sabtu (4/4), pada pukul 15.00 GMT. Pertempuran di Yaman kian meluas usai Arab Saudi melakukan kampanye serangan udara di 26 Maret yang lalu demi menghambat pergerakan dari pemberontak Houthi yang sudah memaksa pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi kabur ke arah Saudi. Zeid Ra’ad Al Hussein selaku Ketua HAM PBB, mengatakan bahwa Yaman saat ini ada dalam ambang kehancuran.
Menyaksikan kondisi Yaman yang semakin mengkhawatirkan, sejumlah negara asing malah sibuk mengevakuasi warganya yang berdomisili di Yaman, termasuk halnya Indonesia. Ada 262 WNI yang sedang dievakuasi dari Al Hudaydah, Yaman lewat jalur darat ke Jizan, Arab Saudi. Rombongan dari WNI tersebut lalu dievakuasi menggunakan pengawalan dari pasukan elit Yaman.
