Nasional – Halaman SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo, dipenuhi suasana haru pada Senin (3/2/2025) pagi. Ratusan siswa berkumpul untuk menggelar doa bersama bagi korban kecelakaan bus yang terjadi di KM 72/200 Tol Pandaan-Malang pada Sabtu lalu.
Doa bersama ini dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, dipimpin oleh para guru dan Kepala Sekolah SMAN 1 Porong, Ropingi. Dalam kesempatan tersebut, para siswa mendoakan almarhumah Nafiri Arimbi Maharani, siswi kelas 12 yang menjadi korban meninggal dalam insiden tragis tersebut. Mereka juga memanjatkan doa bagi rekan-rekan mereka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka-luka.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMAN 1 Porong, Ropingi, menyampaikan permohonan maaf atas musibah yang terjadi. Ia mengakui telah memberikan izin bagi para siswa kelas 12 untuk berangkat ke Malang dalam rangka sesi foto kenangan buku perpisahan, tanpa mengetahui perjalanan tersebut akan berakhir dengan kecelakaan tragis.
“Ini adalah musibah yang sangat memilukan. Kita semua harus melakukan evaluasi diri. Saya mohon maaf jika ada kekhilafan dalam pengambilan kebijakan,” ujar Ropingi di hadapan para siswa dan guru.
Diketahui, kegiatan siswa SMAN 1 Porong ke Malang tersebut tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Perjalanan ini hanya mendapatkan izin dari pihak sekolah secara mandiri.
Bus yang membawa rombongan siswa mengalami kecelakaan tunggal di KM 72/200 Tol Pandaan-Malang. Bus yang dikemudikan oleh Khoirul (60), seorang pensiunan PNS asal Ngoro, Mojokerto, menabrak besi baja pembatas jalan di Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Akibat kecelakaan ini, Khoirul mengalami luka parah di kepala dan meninggal dunia di tempat. Nafiri Arimbi Maharani juga menjadi salah satu korban meninggal dari rombongan siswa. Jenazah keduanya dievakuasi ke RSSA Malang sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah duka.