Thu. Sep 28th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Semenjak Ditinggal Sang Ayah, 2 Bocah Asal Kerinci Putus Sekolah Buat Merawat Ibunya Yang Mengalami ODGJ

2 min read

Kehidupan dua orang anak yang berumur 11 tahun serta 9 tahun di Kabupaten Kerinci, Jambi, jadi sorotan masyarakat sesudah mereka terpaksa mesti putus sekolah untuk menjaga ibu mereka yang mengalami gangguan jiwa.

Cerita memilukan ini berawal ketika ibu mereka, Upiana (43), mendapati depresi semenjak 12 tahun silam, sedangkan sang bapak sudah lama meninggalkan mereka.

Dua bersaudara atas nama Haikal serta adiknya, Ranzi, yang berasal dari Desa Ir Terjun, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, sudah mengabdikan diri sepanjang 5 tahun terakhir buat menjaga serta merawat ibu mereka yang mengalami gangguan jiwa.

Kehidupan setiap hari mereka tidaklah gampang. Mereka bermukim dalam keadaan yang jauh dari kata layak, serta semua keperluan rumah mesti mereka siapkan sendiri buat merawat ibu mereka. Haikal malah kerap membantu tetangganya dengan pekerjaan menjemur kulit kayu manis serta mengumpulkan sisa-sisa kulit kayu manis yang dibuang, yang selanjutnya dijual kembali buat mencukupi keperluan setiap hari mereka.

Keterbatasan ekonomi mengakibatkan mereka bergantung pada belas kasihan masyarakat setempat supaya dapat makan. terkadang, bila mereka tak mempunyai beras, mereka mesti memanfaatkan ubi yang direbus selaku satu-satunya pilihan makanan.

Tak cuma itu, keduanya terpaksa putus sekolah lantaran kerap dibully oleh teman-teman sekolahnya. Mereka jadi target hinaan lantaran anak-anak dari ibu yang mengidap gangguan jiwa atau ODGJ serta tak mempunyai seragam sekolah dan uang jajan.

Walaupun mesti melewati kehidupan yang jauh dari kehidupan anak-anak seusianya, Haikal serta adiknya tetap tabah serta penuh cinta dalam merawat ibu mereka. Mereka melakukan bermacam tugas, semacam membersihkan rumah, memberi makan, serta memasak buat ibu mereka.

Selama ini, mereka bermukim di rumah warisan nenek mereka serta cuma memperoleh bantuan langsung tunai atau BLT dari pemerintah desa. Dan hingga saat ini mereka belum pernah memperoleh bantuan apapun dari pemerintah daerah.

“Haikal sudah lama menjaga ibunya sejak bapaknya pergi meninggalkan mereka. selama ini, Haikal memperoleh bantuan dari anggaran desa. tetapi, begitu disayangkan, pemerintah daerah tak pernah memperhatikan keadaan Haikal serta ibunya,” ucap Santi yang merupakan tetangga mereka.

Cerita Haikal serta Ranzi jadi pengingat akan pentingnya bantuan sosial serta perhatian pemerintah pada keluarga yang membutuhkan bantuan, terlebih dalam kondisi yang begitu susah seperti yang mereka alami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *