Selebritis – Alexis Arquette Meninggal Akibat Komplikasi Dari AIDS

Menurut beberapa laporan dari berbagai kantor berita, kematian yang dialami oleh seorang aktris bernama Alexis Arquette disebabkan oleh penyakit komplikasi yang berkaitan dengan AIDS. Pihak keluarga dari penyanyi yang kerap melantunkan lagunya di sebuah acara pernikahan ini tidak mengungkapkan penyebab dari kematiannya yang terjadi pada hari Minggu (11/9) kemarin. Akan tetapi bebrapa sumber menyebutkan penyebab kematiannya itu pada kantor berita People pada hari Senin (12/9) kemarin.

Alexis Arquette adalah seorang artis transgender yang sempat muncul di puluhan judul film selama dia berkarir di dunia intertainmen. Ia diketahui meninggal pada hari Minggu (11/9) pagi kemarin pada usia 47 tahun. Adiknya yang juga merupakan bintang film, Patricia semapt merilis sebuah pernyataan atas meinggalnya Arquette dengan menyebutnya dengan Starman, salah satu judul lagu yang dinyanyikan oleh David Bowie.

“Kita semua merasakan kehilangan setelah dia tidak bersama kami lagi, tetapi kami berterima kasih atas karunia dan kebaikan yang diberikan kepada kami saat dalam kondisi sulit, “ kata Patricia dalam sebuah pernyataan tertulis.

“Kami merasa bahagia oleh kenyataan bahwa Alexis datang ke keluarga kami sebagai saudara laki-laki dan saudara perempuan yang telah memberi kami begitu banyak cinta, kami akan selalu mencintaimu Alexis. Karena kami tahu bahwa kami adalah orang-orang yang beruntung karena telah memilikmu,” pungkasnya.

Arquette  yang terlahir sebagai seorang pria yang bernama Robert ini sempat berperan di beberapa film besar termasuk Pupl Fiction dan Bride of Chucky. Ia akhirnya melakukan tindakan operasi untuk mengganti jenis kelaminya pada tahun 2006 silam. Ia kemudia melanjutkan kehidupannya sebagai seorang wanita di tahun berikutnya dan sempat memfilmkan kisah hidupnya dalam sebuah film dokumenter yang berjudul Alexis Arquette: She’s My Brother, yang pertama kali tayang di sebuah Festifal Film Tribeca.

Alexis Arquette ini dikenang sebagai aktivis yang lantang meneriakkan kesamaan hak atas kaum transgender.

“Dia adalah seorang yang sangat kuat bertahan di dunia yang dimana menjadi tempat yang berbahaya bagi kaum transgender, dunia yang masih belum siap untuk menerima perbedaan diantara manusianya, di mana masih ada tindakan kekerasan dan diskriminasi kepada orang yang sebenarnya masih belum kita mengerti,” kata Patricia dalam sebuah wawancara.