Wed. Jan 3rd, 2024

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Ratusan Hektare Sawah Di Balongbendo Sidoarjo Gagal Tanam Akibat Tanggul Irigasi Jebol

2 min read

Ratusan hektare lahan sawah punya petani di Desa Bakungtemenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, tak memperoleh pasokan air irigasi. lantaran, bendungan sungai ataupun saluran pengairan yang terletak di Dusun Kanigoro, Desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, jebol di beberapa titik.

Tidak cuma di Kanigoro, bendungan sungai irigasi itu pun jebol di kawasan persawahan Desa Mlirip Rowo, akibatnya meluber ke kawasan persawahan punya petani. Ratusan hektare sawah di Bakungtemenggungan sampai sekarang ini alami kekeringan serta tak dapat bercocok tanam.

Nasukan yang merupakan Ketua Kelompok Tani Desa Bakungtemenggungan menjelaskan, kurang lebih 150 hektare sawah di Desa Bakungtemenggungan, cuma separuhnya yang dapat dikelola. selebihnya tak dapat ditanami karena tak memperoleh pasokan air sama sekali.

“Bukannya kurang air, tapi tak ada. Airnya itu tak sampai mengalir ke sawah,” kata Nasukan.

Nasukan mengatakan, sedikitnya pasokan air terindikasi dari banyaknya titik tanggul yang jebol. tiap kali dilaksanakan perbaikan bendungan secara swadaya oleh para petani, bendungan mengalami jebol lagi serta pindah ke tempat lain. karena, tanah penahan bendungan irigasi menipis serta tak bisa lagi menahan debit air yang mengalir ke kawasan persawahan masyarakat Bakungtemengunggan.

“Tiap kali dilaksanakan perbaikan, bakal jebol lagi di tempat lainnya. sebab tanah penahannya ini tipis,” jelas Nasukan.

Para petani cuma dapat berharap, bendungan penahan saluran pengairan itu dapat secepatnya direnovasi oleh pihak terkait. supaya para petani dapat langsung bercocok tanam serta saluran air kembali lancar.

Menanggapi masalah tersebut, Suyarno yang merupakan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, menjelaskan, buat menanggulangi tanggul saluran pengairan yang jebol tersebut mesti dilaksanakan pengurukan tanggul yang sekarang ini keadaannya menipis. karena, bila tak dilaksanakan pengurukan, waktu dilaksanakan perbaikan bendungan yang jebol tak bakal dapat bertahan lama, karena tanah penahannya tipis.

“Tanggulnya mesti kita uruk lagi, seperti yang kita injak ini, jadi bila dibuat pelengsengan dapat kuat,” tutur Suyarno.

Pihaknya pun telah mendorong instansi terkait buat langsung melaksanakan normalisasi sungai serta langsung melaksanakan renovasi pelengsengan bendungan yang jebol, supaya para petani masyarakat Bakungtemenggungan dapat langsung bercocok tanam lagi serta sawahnya tak terkena kekeringan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *