Otomotif – Ketahuan, Mitsubishi Jepang Memanipulasi Hasil Uji Efisiensi

Pabrikan Mitsubishi telah melakukan aksi pelanggaran yang tergolong berat. Di Jepang, 4 jenis mobil mini Mitsubishi kedapatan melanggar aturan pengujian efisiensi bahan bakar. Chief Operating Officer Mitsubishi Motors Corporation, Tetsuro Aikawa sudah mengakui kesalahan dari perusahaannya. Melalui sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, ia mengakui bahwa yang dilakukan perusahaannya tak sesuai peraturan yang sudah ditetapkan pemerintahan Jepang. “Ini merupakan kesalahan yang disengaja. Kesengajaan yaitu menunjukkan angka-angka lebih bagus,” diakui Tetsuro Aikawa dan dilansir Nikkei, Rabu (20/4/2016).

Selain itu, ia mengatakan bahwa kesalahan ini menjadi tanggung jawabnya. Sehubungan dengan pengunduran diri lantaran kasus ini, Aikawa mengatakan ia memilih lebih fokus menelusuri fakta kasus ini, termasuk halnya model-model yang dijual di luar negeri. Ada 2 dari 4 model yang diuji yakni eK Wagon serta eK Space yang dibuat sejak 2013. Model lain yang masuk pada ujicoba itu diantaranya Dayz dan Dayz Roox yang dibuat untuk Nissan Motors. Mitsubishi memang menyebut bahwa konsumsi BBM eK Wagon adalah 1:30 dalam mesin 657 cc.

Mitsubishi sudah melepas 157.000 kendaraan di bulan Maret sedangkan pihak Nissan sudah membuat 468.000 unit. Hasil tes yang bohong ini muncul pasca Nissan menemukan data yang tak konsisten. Nissan menguji sendiri mobil bikinan Mitsubishi yang menunjukkan angka konsumsi BBM selisih 7 persen lebih boros dari milik Mitsubishi. Hal ini pun membuat pihak Mitsubishi menggelar pengecekan sendiri.

Ryugo Nakao selaku Wakil Presiden Mitsubishi Motor Corporation mengatakan bahwa pihaknya segera membentuk komite independen guna menginvestigasi masalah efisiensi BBM ini. Nakao mengatakan bahwa pihaknya segera menyelidiki apakah mobil yang dilepas di luar Jepang juga mengalami hal serupa. “Hingga sejauh ini belum ada temuan kasus serupa di luar Jepang,” katanya.

Melalui siaran pers Mitsubishi, disebutkan bahwa pabrikan tersebut meminta maaf pada para konsumen serta stakeholdernya. Mitsubishi juga memutuskan segera menyetop produksi serta penjualan mobil yang terjerat masalah ini. “Mitsubishi segera mendiskusikan kompensasi atas hal ini,” ditulis oleh Mitsubishi.