Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terbaru – DBD Diderita 212 Warga Semarang Sejak Awal Tahun, 3 Diantaranya Meninggal

2 min read

Diberitakan bahwa penyebaran dari Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dikatakan mulai menghawatirkan pada berbagai daerah, termasuk Semarang. Untuk saat ini, setidaknya tercatat sejumlah 212 warga Semarang telah terjangkit DBD. “Hingga awal Februari, total dari warga Semarang penderita DBD berjumlah 212 saudara kita. Kematian oleh DBD tercatat ada 3 jiwa,” terang Hendrar prihadi, Wali Kota Semarang dari RSUD Semarang, hari Sabtu (7/2/2015).

Tak hanya pada orang dewasa, ada banyak anak pula yang turut terjangkit oleh DBD. Pada RSUD yang berlokasi pada daerah Ketileng tersebut, sejumlah 17 anak perlu mendapat perawatn lantaran DBD. Satu diantaranya ialah Wulansari (3), yang merupakan putri dari pasangan Suharyani (35) dengan Tri Wiryanto (36). Gadis kecil tersebut mulanya mengalami demam tinggi mulai Senin (2/2) yang lalu. Usai dibawa menuju Puskesmas, Wulansari sempat didiagnosa terserang tifus. Tetapi usai dirujuk menuju RSUD Semarang, nyatanya Wulansari terkena DBD serta wajib rawat inap.

“Panas lalu muntah. Nyatanya pas dibawa ke sini, dia sudah DBD, mulai hari Kamis (5/2) kemarin segera diopname,” terang Suharyani seraya membetulkan selang oksigen untuk putrinya tersebut. Dokter yang merupakan spesialis anak pada RSUD Semarang, dr. Lilia juga megatakan bahwa penderita DB pada rumah sakit itu cukup banyak di Januari yakni 133 orang. Jumlah itu terhitung lebih tinggi daripada total terbanyak pada tahun lalu yaitu 105 penderita DBD per bulan.

“Pada tahun 2014 yang lalu, bulan Maret hngga April tercatat 105 pasien perbulan terkena DBD. Pada bulan Januari kemarin justru lebih banyak, tetapi setelah ditangani, kini sudah mulai berkurang. Data juga diperbarui tiap hari. Pada hari ini 17 anak terjangkit DBD dari total 40 anak yang sedang dirawat,” kata Lilia. Di lain sisi, Direktur RSUD Semarang, yakni dr.Susi Herawati menerangkan bahwa jumlah dari penderita DBD anak-yang anak rentan pada usia diantara 6-14 tahun atau anak pada usia sekolah dasar. “Anak pada usia 6-14 tahun kemungkinan pihak sekolah dapat instropeksi terhadap lingkungannya,” terang Susi.

activate javascript

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *