Mobil Warga Jombang Dilempari Bom Molotov, Pelaku Ada Dua Orang
2 min read
Mobil Warga Jombang Dilempari Bom Molotov, Pelaku Ada Dua Orang – Sebuah mobil milik warga Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Peterongan bernama Sulaiman (54) dibakar oleh orang tak dikenal. Pembakaran itu dilakukan oleh dua orang pelaku dengan cara melemparkan bom Molotov dalam kemasan botol air mineral.
Mobil yang terbakar yakni mobil Honda Mobilio berwarna putih bernopol S 1396 YA, saat itu mobil sedang terparkir di halaman rumahnya.
Kapolsek Peterongan AKP Sugianto mengatakan, pelaku pembakaran tersebut ada dua orang. Sekitar pukul 03.00 WIB, salah satu dari pelaku memasuki halaman rumah Sulaiman dengan cara memanjat pagar depan. Sedangkan satu pelaku lainnya menunggu sambil mengendarai sepeda motor di sisi sebelah utara rumah korban.
Sugianto pada Minggu (21/7/2019) mengatakan ketika pelaku melemparkan bom molotov ke mobil korban, korban memergokinya sehingga pelaku langsung melarikan diri.
Dia menjelaskan bahwa korban saat itu sempat melihat pelaku menyulut bom molotov yang dikemas dalam botol air mineral. Pelaku membakar molotov berbarengan dengan sebuah kardus yang berisi sampah yang ada di lokasi kejadian. Botol berisi bensin dan kardus berisi sampah tersebut kemudian dilemparkan ke arah mobil korban.
Melihat kejadian itu, Sulaiman sempat melakukan pengejaran terhadap pelaku. Saat itu, korban juga sempat melihat pelakunya ada dua orang yang melarikan diri ke arah Kecamatan Sumobito, Jombang.
Akibat dilempar bom Molotov tersebut, bagian ban dan selebor depan mobil milik korban hangus terbakar. Selain itu, tepat di atas ban depan sebelah kiri juga terlihat hangus terbakar.
Sugianto mengatakan berhubung pelakunya kabur, korban langsung menyelamatkan mobilnya yang terbakar.
Kemudian polisi datangi lokasi kejadian untuk olah TKP. Selain itu, polisi juga mintai keterangan dari para saksi yang melihat kejadian itu. Polisi juga menemukan sebuah botol air mineral berisi bensin yang sebagian sudah terbakar di lokasi kejadian.
Aksi pembakaran itu belum bisa dipastikan sebagai bentuk teror atau memang karena pelaku sakit hati terhadap korban. Korban juga mengaku tidak mengenali para pelaku. Saat ini, kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
