Nasional – Seorang kakek berumur 70 tahun warga asal Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dilaporkan hilang sesudah diterkam seekor buaya muara yang berukuran besar, ketika sedang mengisi air empang. Sampai empat hari pencarian belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Peristiwa ini terjadi di perairan Bagusung, Tanjung Pemerung, Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Kamis, 6 Januari 2024 lalu.
Saat itu, korban yang tengah membuka pintu air empang, mendadak diterkam seekor buaya muara yang langsung menyeret korban masuk ke dalam air. Peristiwa itu disaksikan langsung oleh istri korban yang tidak bisa berbuat banyak untuk menolong korban yang telah berada dalam cengkeraman mulut seekor buaya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Balikpapan, BPBD, dan TNI-Polri serta pihak keluarga, langsung berusaha mencari keberadaan korban dengan cara melakukan penyisiran ke sejumlah anak sungai.
Komandan Regu Basarnas Balikpapan, Dwi Adi Wibowo mengatakan pada operasi SAR hari keempat , tim SAR gabungan memperluas radius pencarian korban hingga mencapai 8 kilometer ke arah hilir.
Pencarian pun dilakukan dengan cara menyisir sejumlah anak sungai dengan menggunakan perahu karet, serta mengikuti jejak-jejak buaya yang sempat naik ke daratan.
“Operasi SAR hari ke-4 di Tanjung Bagusung atau Tanjung Pemerung dengan melaksanakan penyisiran kurang lebih sejauh 8 kilometer. Tim SAR gabungan telah melaksanakan penyisiran dan juga pelacakan dari bekas jejak terkaman korban buaya,” ungkap Dwi kepada Beritasatu.com di posko SAR di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu, 9 Juni 2024 pagi.
Kuat dugaan tubuh korban dibawa oleh buaya menuju ke tempat persembunyiannya, sebelum akhirnya menjadi santapan bagi kawanan buaya.
“Sampai saat ini kita akan melaksanakan penyisiran kembali di anak-anak sungai, yang memungkinkan buaya tersebut membawa korban ke area-area yang dimungkinkan buaya tersebut bersembunyi,” imbuhnya.