Marcell Siahaan Akui Rima Cukup Galak Dalam Hal Mendidik Anak

Marcell Siahaan Akui Rima Cukup Galak Dalam Hal Mendidik Anak – Hingga sejauh ini, sejumlah masyarakat masih memilih untuk tetap berada di rumah saat masa pandemi virus Corona ini. Begitu juga dengan Marcell Siahaan dan keluarganya.

Marcell Siahaan mengakui bahwa dirinya dan keluarga memang sering bermain gadget dan game saat menjalani hari-hari di rumah saja. Meski demikian, penyanyi kelahiran 1977 itu tetap memberikan batasan waktu bagi anaknya untuk bermain gadget dan game.

Marcell ketika ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/7/2020) mengatakan bahwa dirinya dan sang istri (Rima) sudah sepakat untuk memberikan batas waktu. Seperti anak bungsunya (Seth) terlebih lagi sejak masa pandemi ini gabut banget, semuanya pun juga gabut. Jadi mau tidak mau kita harus mencari kegiatan.

Marcell menambahkan biasanya kita suka bermain-main dengan game konsol atau dengan gadget, kalau kita tidak mengontrol itu semua jadi seperti makanan sehari-hari yang tidak ada batasannya.

Marcell menjelaskan bahwa dirinya dan istri telah membuatkan jadwal bermain dan belajar untuk anak. Biasanya Marcell akan memberi waktu anak untuk bermain ketika hari libur saja.

Marcell mengungkapkan sekarang kita membuat jadwal waktu untuk bermain game konsol cuma di hari weekend saja. Jadi kalau hari-hari biasa anak harus belajar, dia harus membaca buku, dan untuk jam tertentu anak juga harus latihan biasanya ditemenin. Waktu 30 menit untuk latihan piano dan main drum, waktu 30 menit yang penting dia mau latihan musik setelah itu mau main terserah.

Marcell menambahkan dalam hal mendidik anak-anaknya, dia mengakui kalau Rima Melati memang cukup galak. Hal itu dilakukan juga demi anak-anak agar bisa menjalani hidup yang lebih baik.

Marcell mengatakan kalau Rima itu galak banget dalam hal mendidik anak, dan kita juga kerap main menteri hitam, menteri putih. Di satu sisi karena ada beberapa hal anak-anak minta tolong kepada dirinya karena negosiasi dengan ibunya gagal, atau di sisi yang lain anak-anak minta tolong ke ibunya karena negosiasi dengan sang ayah gagal.