Kasus Kriminal Heboh – Usai menikahkan anak, Supardi potong kelaminnya
2 min read
Setelah sempat menikahkan anaknya, seorang pria yang diketahui bernama Supardi yang berumur 45 tahun, tercatat sebagai salah seorang warga Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY, dengan nekat sengaja memotong alat kelaminnya sendiri.
Berdasarkan sejumlah informasi yang telah berhasil dihimpun, kejadian tersebut pertama kali dipergoki oleh istri korban sendiri yang bernama Sukini (40) pada hari Senin (28/10/2013) waktu dini hari. Untung saja nyawa sang suami berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.
Pada saat itu, Sukini telah menemukan suaminya sudah tergeletak dalam keadaan bersimbah darah. Menurut yang ia lihat, terdapat luka sayatan pada alat kelamin suaminya tersebut. Tak hanya itu, ada juga luka sayatan pada leher dan perutnya pula. Tidak jauh dari posisi korban sedang tergeletak, ditemukan pula sabit yang saat itu juga masih berlumur darah.
Sukini pun langsung saja berteriak histeris, sehingga para tetangga pun akhirnya berdatangan. Supardi segera dilarikan ke Klinik Multazam di Karangrejeki, Wonosari. Dan di sisi lain, kondisi Sukini sendiri hingga siang ini masih dilanda shock. ”Saya dengar teriakan dan langsung datang ke rumah lalu segera membawa korban ke klinik,” ujar Marto Sadim, yang salah seorang tetangga korban dan ikut membawa korban mencari pertolongan medis.
Seminggu sebelum kejadian tersebut, dijelaskan Marto, korban sempat menggelar pesta pernikahan dari putri keduanya. Namun entah mengapa, dua hari terakhir, Supadi terlihat sering murung dan juga suka menyendiri. Sementara dokter dari pihak Klinik Multazam, Dwi Hartati, pun turut menjelaskan bahwa ada tiga sayatan ditemukan pada alat kelamin korban. Ada juga luka gores pada bagian perut dan juga leher sepanjang kurang lebih 20 sentimeter.
Dijelaskan dari tempat terpisah bahwa dari kepolisian, Kapolsek Tepus, AKP Parjan, menyatakan, pihaknya sedang berupaya mendalami kasus tersebut. Dari informasi awal yang didapat adalah, korban sedang berusaha mengakhiri hidup disebabkan oleh lilitan utang. “Sampai pada saat ini kami masih mengalami kesulitan guna mengetahui apa motif sebenarnya, karena korban masih dirawat,” tambahnya.
