Kabar Otomotif – Mercedes dan BMW Bersaing di Pasar Coupe

Seiring industri otomotif mempersiapkan emisi nol tahun, ini adalah coupe yang mencolok dan pemabuk gas yang akan membuka jalan. Di Geneva International Motor Show minggu ini, BMW AG meluncurkan konsep M8 Gran Coupe berkinerja tinggi, dan Mercedes Benz Daimler AG memamerkan coupe empat pintu AMG GT, yang menggunakan mesin V-8 yang memancarkan lebih dari dua kali lipat. jumlah karbon dioksida yang diizinkan berdasarkan peraturan armada Uni Eropa yang mulai berlaku pada tahun 2021.

Ironisnya, ini adalah model sekolah tua yang menghasilkan uang yang dibutuhkan untuk memenuhi standar lingkungan yang lebih ketat. Hal itu mendorong merek-merek Jerman untuk masuk ke segmen mobil sport empat pintu mewah yang kecil namun menguntungkan, dengan Porsche Panamera dan Audi A7.

Dengan label harga yang dapat dengan mudah melampaui $ 100.000, mobil-mobil itu bagus untuk keluarga seperti Kardashians atau Beckham namun tetap berada di luar jangkauan kebanyakan konsumen. Bahkan dengan risiko mengorbankan satu sama lain, iming-iming uang mudah sulit dilewatkan pada saat tekanan pengeluaran meningkat.

“Pasar untuk high-end, coupe empat pintu berkinerja tinggi akan semakin ramai,” kata Tim Urquhart, analis otomotif dari analis pasar IHS Markit. “Mereka adalah model bernilai tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan margin dan prestise merek” dan telah terbukti “populer dengan pemilik olahraga dan supercar yang membutuhkan empat pintu saat mereka memulai sebuah keluarga.”

BMW sudah menawarkan Gran Coupe Seri $ 81,400, dan Mercedes memiliki CLS $ 75.150, namun keduanya mendorong kelas atas lebih jauh dengan model baru untuk menghasilkan uang yang dibutuhkan untuk investasi di taksi-robo listrik yang ada di masa depan industri. BMW yang berbasis di Munich memperkirakanpada bulan Januari bahwa pengeluaran pembangunan akan meningkat menjadi 7 persen dari penjualan tahun ini, dari tingkat yang khas sekitar 5 persen.

Desakan untuk meningkatkan investasi teknologi semakin meningkat seiring konsumen menghindari model diesel yang menguntungkan dan hemat bahan bakar. Kecenderungan tersebut, yang dipercepat oleh ancaman larangan mengemudi setelah skandal kecurangan emisi Volkswagen AG , mengancam untuk meniup sebuah lubang strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca CO2. Merek mewah Jerman sangat terbuka karena efisiensi diesel membuat dampak yang lebih besar pada emisi sedan dan SUV besar mereka.