Kabar Otomotif – Ford Pangkas Prediksi Laba 2018, Tarif Penjualan China Lukai Kuartal Kedua

Ford Motor Co (FN) pada hari Rabu (25/7) menurunkan prediksi laba setahun penuh karena merosotnya penjualan dan tarif perdagangan di China dan bisnis yang sedang berjuang di Eropa. Dan mengatakan rencana yang sedang berlangsung untuk mengubah bisnisnya dapat menyebabkan biaya pra-pajak hingga $ 11 miliar selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Ford, pembuat mobil AS Nomor 2, juga menunda pertemuan dengan investor yang dijadwalkan untuk bulan September. Perusahaan mengatakan akan dijadwal ulang ketika “lebih spesifik dapat dibagi pada desain ulang global dan restrukturisasi.”

“Jelas bahwa desain ulang akan menjadi fundamental dan itu akan menjadi sangat dalam dan itu akan benar-benar mengatasi bagian-bagian yang buruk dari bisnis ini,” kata pejabat keuangan utama perusahaan, Bob Shanks, kepada analis pada panggilan konferensi.

Shanks mengatakan Ford akan meningkatkan kinerja unit yang berkinerja buruk atau membuangnya. Chief Executive Officer Jim Hackett, ditanya langsung oleh seorang analis apakah dia akan tetap memimpin Ford ketika perusahaan menjadwal ulang hari investornya, menjawab, “Ya, saya harapkan.”

Ford melaporkan laba bersih kuartal kedua turun hampir setengahnya, meleset dari ekspektasi analis, karena kebakaran di pemasok komponen yang mengganggu produksi truk pickup populer, sementara penjualan turun dan tarif melukai bisnis pembuat mobil di China. Saham Ford turun 3,7% dalam perdagangan after-hours.

Tarif, terutama yang dikenakan pada impor aluminium dan baja AS oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, harus menelan biaya sebesar $ 1,6 miliar di Amerika Utara pada 2018, kata Shanks. Perjuangan pembuat mobil untuk meningkatkan penjualan di China tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir meskipun telah mengambil langkah untuk membawa produk baru ke pasar. Selama lima bulan pertama tahun 2018, penjualan Ford Cina turun 22 persen.

Ford mengatakan awal bulan ini bahwa untuk saat ini tidak akan menaikkan harga Ford impor dan model Lincoln mewah dengan margin lebih tinggi di China, sehingga menyerap biaya tambahan tarif pada kendaraan buatan AS. Ford melaporkan kerugian sebelum pajak kuartal kedua sebesar $ 483 juta untuk operasi China-nya.

Penjualan Ford yang menurun, harga yang lebih rendah dan penjualan yang lebih rendah di pasar crossover dan SUV yang panas telah menciptakan “efek bola salju keseluruhan” di China, kata Shanks. “Ini akan membawa kita beberapa saat untuk keluar dari masalah itu.”