Kabar Nasional – Warga Sumsel Diminta Pelihara Ikan Tempalo guna Cegah DBD
2 min read
Dinkes Sumatera Selatan memberikan himbaun supaya warganya mulai memelihara ikan Tempalo. Untuk mencegah semakin banyaknya penderita dari deman berdarah dengue, maka warga dihimbau untuk bersedia memilihara ikan Tempalo di rumah maupun tempat-tempat yang terdapat genangan airnya. Jenis ikan ini dinilai sangatlah efektif sebagai pemangsa dari jentik-jentik dari nyamuk Aedes Aegypti yang merepakan pembawa dari penyakit tersebut.
Mulyono selaku Kasi Pengendalian Penyakit DInas Kesehatan Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa himbauan tersebut yang sudah disampaikan segera dilaksanakan secepat mungkin. Sebab saat ini sudah masuk ke musim penghujan sehingga menyebabkan banyaknya genangan air. Apalagi, sudah ada beberapa kasus DBD pad beberapa kabupaten atau kota pada provinsi Sumatera Selatan.
“Maka kira sarankn supaya warga memelihara ikan Tempalo. Taruh saja ikan itu pada bak mandi ataupun tempat-tempat yang biasanya banyak genangan air, biar ikan itu memakan jentik-jentik dari nyamuk DBD,” ungkap Mulyono pada Selasa 19/1/2016.
Tidak hanya itu saja, Dinkes setempat juga mengajak warga untuk terus rajin menerapkan 3M. menunguras, menutup serta mengubur barang-barang yang mampu menampung air. Dan dalam waktu dekat, rencananya mereka akan segera melakukan pengasapan atau fogging serta menyerahkan bantuan berupa bubuk anti Aedes Aegypti pada beberapa daerah yang rawan akan penyebaran DBD.
“Sosialisasi untuk terus hidup sehar tetap dilakukan, sebab itu juga merupakan salah satu cara untuk mencegah kita dari penyakit DBD,” imbuh Mulyono.
Mulyono juga mengungkapkan bahwa sejauh ini pada beberapa daerah yang ada di Sumatera Selatan tercatat ada sejumlah penderita DBD yang meninggal dunia. Tetapi jumlah pasti angka kematian karena DBD ada berapa orang masih belum diketahui. Termasuk juga pasien yang pada saat ini sedang dirawat karena penyakit deman berdarah dengeu pada sejumlah rumah sakit yang tersebar di Sumatera Selatan.
“Untuk bulan Januari ini, masih belum kita terima rincian pastinya. Dinkes kabupaten atau kota masih belum memberikan laporan. Kita memang mendengar bahwa ada beberapa korban DBD yang akhirnya meninggal dunia pada bulan ini,” pungkas Mulyono.
