Kabar Nasional – Santri Milenial Sebagai Ujung Tombak Pertanian Bangsa

Banyak orang sekarang ini yang menyangsikan (enggan) menjadi seorang petani. Banyak generasi muda yang lebih memilih bekerja kantoran atau melancong ke daerah lain untuk mencari pundi-pundi rupiah. Alhasil profesi petani semakin sedikit yang lambat laun juga akan mempengaruhi produktifitas pertanian itu sendiri. Ditambah lagi kebanyakan petani sudah berumur dan jarang memiliki pengganti.

Masih melekat di benak masyarakat bahwa profesi petani itu tidak menjanjikan atau penghasilannya sedikit. Padahal di negara maju profesi petani sangatlah potensial. Banyak yang menjadi kaya raya dari usaha pertaniannya. Semoga hal ini bisa juga terjadi di negara kita.

Fenomena inilah yang menjadikan kementerian pertanian meluncurkan program baru di tahun 2019 ini yakni santri tani milineal. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 15.000 santri perwakilan dari pondok pesantren seluruh Indonesia bertempat di pondok Miftahul Huda Tasikmalaya. Dimana pondok ini sudah menerapkan program santri tani ini dari tahun 1960. Dalam kegiatan ini para santri diajarkan berbagai pengetahuan tentang pertanian, mencoba traktor dan cara merawat hewan ternak. Diharapkan dengan pelatihan ini selanjutkan para santri bisa mensosialisasikan ilmunya saat kembali ke pondoknya masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tani santri milineal ini adalah memenuhi gizi para santri sehingga menjadi pemuda yang cerdas dan produktif, mensejahterakan santri serta mengajarkan santri berwirausaha. Secara tidak langsung, kedepannya para santri ini akan menjadi penggerak utama dalam pertanian bangsa ini.

Dalam kesempatan ini kementerian pertanian menyumbangkan benih unggul tanaman holtikultura, 102 ekor sapi, 500 kambing dan 10.000 ribu ayam serta bantuan 100 alat pertanian.

Semoga para santri milenial bisa menjadi ujung tombak dan tulang punggung pertanian kita kelak nanti.