Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional – Ini Lima Alasan Driver Grab Hijrah Berjamaah ke Gojek

2 min read

Siapa sekarang ini yang tidak tahu Grab dan Gojek? Pasti semua orang tahu dua aplikasi yang menyediakan jasa ojek online ini. Kedua aplikasi ini memang menjadi kompetitor utama di Indonesia. Tak hanya menyediakan jasa ojek online, kedua aplikasi ini sudah melebarkan sayapnya ke berbagai kebutuhan masyarakat sebut saja jasa kurir, pesan makanan hingga isi pulsa pun kita bisa.

Tak terasa ojol (ojek online) sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi masyarakat. Karena memang ojol sangat membantu dan sesuai kebutuhan masyarakat, apalagi dengan harga murah dan banyaknya promo yang bisa didapat oleh penumpang. Tak heran jika perkembangan ojol sangatlah pesat di tahun ini, bahkan hampir semua kota sudah ada driver ojol yang lalu lalang menghiasi jalanan kota.

Sayangnya akhir-akhir ini banyak driver ojol yang kecewa dengan aplikasi yang mereka pakai. Para driver merasa semakin susah mendapatkan penghasilan yang layak. Mereka harus bekerja ekstra keras untuk sekedar mendapatkan bonus minimal. Para driver ini kebanyakan adalah mitra grab. Akibatnya banyak driver grab yang melakukan protes ke kantor terdekat serta banyak juga yang hijrah (pindah) ke kompetitor ojek online yakni gojek.

Setelah mengamati dan bertanya ke beberapa driver, setidaknya ada lima hal yang membuat driver grab pindah ke gojek, berikut ulasannya:

Pertama, semakin susahnya mendapatkan insentif (bonus).
Grab memang terkenal lebih murah di mata penumpang dari pada gojek. Bagi driver grab awalnya hal ini tidaklah masalah karena tarif murah ini masih bisa keangkat jika kita mendapatkan insentif alias bonus harian. Sayangnya di penghujung tahun pihak grab menambah syarat pendapatan bonus, dan mengganti sistemnya dengan model berlian. Pada intinya driver lebih sulit mendapatkan bonus.

Kedua, hilangnya bonus jasa antar makanan.
Sebelumnya selain mendapatkan biaya antar makanan (grabfood) 4 ribu rupiah, driver juga mendapatkan bonus yang cukup lumayan yakni kisaran 14 ribu per order. Sayangnya hal ini juga dihapus, kemudian diganti dengan sistem berlian. Dimana sekali menyelesaikan orderan food driver mendapat 30 berlian. Padahal driver harus mendapat setidaknya 220 berlian untuk mendapat bonus terkecil yakni 40 ribu, semakin susah bukan?

Ketiga, jumlah trip (perjalanan) untuk mendapat bonus yang semakin banyak.
Dengan sistem berlian ini trip yang harus ditempuh driver setiap hari semakin banyak jika ingin dapat bonus. Dulu driver hanya butuh 20 trip untuk bonus maksimal. Sekarang sekarang setidaknya driver harus mendapat 40 trip untuk bonus maksimal.

Keempat, semakin banyak tembakan order palsu.
Tak hanya skema bonus saja yang membuat driver kewalahan. Banyaknya opik (order fiktif) juga membuat para driver jengkel. Banyaknya opik ini dikarenakan semakin banyaknya jumlah driver baru dan banyak juga driver yang kesulitan mencapai poin (berlian) minimal untuk bonus.

Kelima, komisi di Gojek lebih tinggi.
Hal inilah yang menjadi penting, karena setiap hari driver harus menghidupi keluarga mereka. Sehingga dengan komisi yang lebih tinggi bisa membuat keluarga mereka bahagia.

Itulah lima alasan banyak driver grab hijrah ke gojek. Memang kita tak bisa langsung menyalahkan penyedia aplikasi, karena mereka pasti sudah dengan matang menentukan tarif dan bonus. Tentu saja kita tak bisa menyalahkan para driver karena memang mereka masih perlu disejahterakan. Tetap semangat ya para driver, salam satu aspal!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *